SOLOPOS.COM - Puluhan warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, dikumpulkan di dalam tenda peleton selama simulasi tanggap bencana gempa bumi di lapangan dekat Monumen Lindhu Gede, Sengon, Jumat (4/1/2013).

Puluhan warga Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, dikumpulkan di dalam tenda peleton selama simulasi tanggap bencana gempa bumi di lapangan dekat Monumen Lindhu Gede, Sengon, Jumat (4/1/2013).

KLATEN – Pemerintah Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten bekerja sama dengan Kelompok Siaga Bencana (KSB) Desa Sengon dan Badan Penangggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten menggelar simulasi tanggap bencana, Jumat (4/1/2013). Acara dipusatkan di lapangan dekat Monumen Lindhu Gede, Desa Sengon. Namun, sebagian warga tidak dapat hadir karena bekerja.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kades Sengon, Sugiyanto, 48, ketika ditemui Solopos.com di lokasi acara, mengatakan simulasi tersebut diikuti oleh warga di tiga RW di wilayahnya. Mereka berasal dari RW 007 Dukuh Sumberejo, RW 008 Dukuh Gunung Pegat dan RW 010 Dukuh Dukoh. Jumlah perserta simulasi, imbuhnya, diperkirakan sebanyak 350 orang.

“Acara ini baru awalan saja. Rencananya, semua warga di 11 RW akan kami ikutkan dalam simulasi gempa. Dengan simulasi semacam ini, saya berharap warga tidak panik menghadapi bencana gempa bumi. Namun, hari ini banyak warga bekerja. Soalnya pelaksanaan memang hari aktif kerja,” ujarnya.

Ia melanjutkan, daerah tersebut termasuk salah satu daerah yang rusak parah akibat gempa bumi 2006. Sebanyak 90 persen rumah warga rata dengan tanah dan sebanyak 47 orang tercatat meninggal dunia dalam tragedi tersebut.
Ia juga mengatakan, di desanya terdapat 55 orang relawan KSB yang berasal dari unsur pemuda setempat. Dalam pelaksanaan simulasi, para relawan akan menggerakkan warga di titik kumpul masing-masing wilayh RT. Warga kemudian diarahkan untuk berkumpul di titik kumpul RW hingga selanjutnya berkumpul bersama-sama di lapangan dekat Monumen Lindhu Gede. “Warga sudah menyepakati titik kumpul masing-masing wilayah. Bunyi kentongan dan pengumuman dari pengeras suara di masjid-masjid menjadi penanda datangnya bahaya,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Winoto, 50, mengakui wilayah Sengon termasuk wilayah rawan bencana, tak hanya gempa bumi, tetapi juga tanah longsor. Selain daerah Sengon, imbuh dia, sebagian Kecamatan Jogonalan, Kecamatan Prambanan, Kecamatan Gantiwarno dan Kecamatan Wedi juga berpotensi terkena bencana gempa bumi.

“Partisipasi warga sudah cukup baik. Para relawan juga mulai aktif di beberapa di daerah, termasuk di Sengon ini. Kami tinggal mengomunikasikan, mengoordinasi dan kalau bisa memfasilitasi kegiatan-kegiatan mereka,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya