Soloraya
Sabtu, 19 Mei 2012 - 13:05 WIB

SIMULASI GEMPA: Berlindung Malah Kejedot Meja…

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BERLINDUNG-Para siswa SDN 3 Sengon, Prambanan, Klaten berlindung di kolong meja dalam gladi bersih simulasi gempa bumi yang digelar, Sabtu (19/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

BERLINDUNG-Para siswa SDN 3 Sengon, Prambanan, Klaten berlindung di kolong meja dalam gladi bersih simulasi gempa bumi yang digelar, Sabtu (19/5/2012). (JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 3 Sengon Kecamatan Prambanan, Klaten mendadak terganggu oleh munculnya suara gemuruh disertai getaran keras. Sebagian siswa menjerit ketakutan sehingga membuat suasana semakin gaduh. “Ada gempa bumi, segera sembunyi di bawah meja…” teriak guru yang bertugas mengajar pagi itu.

Advertisement

Dalam keadaan panik, para siswa menuruti perintah gurunya untuk bersembunyi di kolong meja. Mereka berlindung di bawah kolong meja untuk menghindari reruntuhan bangunan ruang kelas. Saking paniknya, sejumlah siswa tampak berebutan bersembunyi di kolong meja. Bahkan di antara mereka ada yang kejedot meja karena tergesa-gesa mencari tempat sembunyi. “Aduuhh kepalaku,” teriak Dyah Ayu Setyaningsih yang merintih kesakitan setelah kepalanya kejedot meja.

Setelah getaran gempa mulai menurun, para siswa diminta meninggalkan kolong meja dan berlari ke luar kelas. Halaman sekolah merupakan kawasan terbuka yang relatif lebih aman dari ancaman reruntuhan bangunan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam saat bencana alam itu terjadi. Semua siswa selamat dari ancaman reruntuhan bangunan sekolah.

Gempa bumi yang terjadi pagi itu bukanlah sungguhan. Para siswa SDN 3 Sengon hanya mengikuti gladi bersih simulasi gempa bumi yang digelar di sekolah yang berada di satu kompleks dengan Monumen Lindhu Gedhe, Sabtu (19/5/2012). Kegiatan itu merupakan rangkaian acara untuk memperingati bencana gempa bumi yang melanda Klaten dan DIY pada Mei 2006 silam.

Advertisement

“Kegiatan simulasi gempa akan kami gelar pada Kamis (24/5). Kegiatan dilanjutkan dengan pementasan wayang kulit serta Renungan dan Tablig Akbar bersama Emha Ainun Najib bersama Kiai Kanjeng,” ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto saat ditemui wartawan di lokasi.

Monumen Lindhu Gedhe sendiri diproyeksikan menjadi Pusat Informasi Pembelajaran (Pijar) Kebencanaan di Jawa Tengah. Rencananya, monumen tersebut akan dilengkapi museum, tempat pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan serta markas sejumlah sukarelawan antisipasi bencana.

Pijar Kebencanaan dibangun di Desa Sengon karena desa tersebut terimbas enam bencana alam yang terjadi di Klaten. Saat Gunung Merapi meletus, desa itu terimbas banjir lahar dingin. Sengon juga berdekatan dengan Kabupaten Gunungkidul, DIY, yang sering terjadi bencana tanah longsor. Saat gempa bumi pada 2006 lalu, Sengon juga terimbas. Angin puting beliung juga sering terjadi di wilayah itu.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif