Soloraya
Selasa, 31 Agustus 2021 - 19:56 WIB

Simulasi PTM PAUD-SMP Sragen Dimulai Senin Pekan Depan, Disdikbud Inventarisasi Sekolah

Tri Rahayu  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah tatap muka. (Antara)

Solopos.com, SRAGEN — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen akan memulai simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) pada Senin (6/9/2021).

Kebijakan simulasi PTM tersebut menyusul turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Sragen dari level 4 menjadi level 3. Kepala Disdikbud Sragen Suwardi saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (31/8/2021), menyampaikan semua sekolah yang sudah siap boleh melaksanakan simulasi PTM.

Advertisement

Ia menjelaskan simulasi PTM yang dimulai Senin pekan depan itu bersifat dinamis, hanya bagi sekolah yang sudah siap. “Mulai Selasa ini kami menerjunkan tim untuk menginventarisasi sekolah-sekolah yang siap melaksanakan simulasi PTM,” jelas Suwardi.

Baca Juga: Kelompok 341 KKN UNS Buat Bank Sampah di Masaran Sragen

Advertisement

Baca Juga: Kelompok 341 KKN UNS Buat Bank Sampah di Masaran Sragen

Untuk SMP, Disdikbud meminta para pengawas SMP untuk mendata. Sedangkan untuk SD dan PAUD, Disdikbud menerjunkan koordinator wilayah kecamatan untuk mendata SD dan PAUD yang siap simulasi PTM. Pendataan dilakukan hingga akhir pekan ini.

Suwardi menerangkan skema PTM sudah ditata sedemikian rupa dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Jumlah siswa yang perbolehkan masuk sekolah juga ada ketentuan bilangan maksimalnya.

Advertisement

Baca Juga: Forum Anak Sukowati Temukan 500-An Iklan Rokok di Kawasan Terlarang, Ini Tanggapan Bupati Sragen

PJJ Masih Berlanjut

“Kami memang memberi ketentuan berdasarkan jumlah siswanya bukan persentase. Seperti SMP itu sebenarnya satu rombel ada 32 siswa tetapi ada sekolah yang memiliki kurang dari 32 siswa per rombelnya. Kalau dipersentase maksimal 50%, bagi sekolah yang satu rombel hanya 20 orang, yang boleh masuk hanya 10 orang. Padahal mestinya bisa dimaksimalkan sampai 16 orang,” jelasnya.

Suwardi menyampaikan dalam simulasi PTM ini harus ada persetujuan orang tua. Dia menerangkan tidak semua orang tua mengizinkan anaknya ikut PTM karena masih khawatir dan sebagainya.

Advertisement

Lebih lanjut ia menambahkan meskipun ada simulasi PTM, pelayanan pembelajaran daring masih tetap dilayani. “Inilah yang membedakan Sragen dengan daerah lain. Untuk simulasi sesuai kesiapan sekolah, bukan atas tunjukan Pemkab,” jelasnya.

Baca Juga: 72 Kios di Pasar Nglangon Sragen Jadi Hunian Warga 1 RT Secara Turun-Temurun, Kok Bisa?

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membenarkan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri), Sragen masuk daerah yang menerapkan PPKM level 3 atau turun dari sebelumnya level 4.

Advertisement

Yuni, sapaannya, mulai berpikir mengenai kelonggaran-kelonggaran tetapi tetap tidak lalai dalam pengetatan protokol kesehatan. “Untuk PTM tentu harus dipersiapkan. Kami belum rapat memang tetapi persiapan simulasi PTM memang perlu serta simulasi untuk tempat wisata,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif