Soloraya
Rabu, 5 November 2014 - 01:30 WIB

SINDIKAT PECAH KACA MOBIL : 2 Pelaku Ditembak Saat Penggerebekan di Indekos di Solo

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pecah kaca mobil (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Aparat Polresta Solo menembak dua dari tiga tersangka pencurian bermodus pecah kaca mobil karena berupaya melarikan diri saat hendak ditangkap, Jumat (31/10/2014) lalu. Penangkapan para tersangka sempat menggegerkan masyarakat karena diberitakan sebagai terduga teroris. Baca: Sempat Dikira Teroris, Sindikat Pecah Kaca Asal Maluku Digerebek di Solo.

Dua tersangka yang ditembak beserta barang bukti ditunjukkan kepada wartawan di Mapolresta setempat, Selasa (4/11/2014). Mereka adalah Iswa Rate, 29, warga Karanganyar, Karang Sari, Neglasari, Tangerang, dan Ruslim Husen, 30, Kampung Toweka, Kelurahan Towekan, Galela, Halmahera Utara. Sedangkan satu tersangka lainnya yakni, Alimudin Karim, 36, warga Galanggang, Batujajar, Bandung Barat.

Advertisement

Ketiganya menempati kamar indekos di Karangasem, Laweyan, Solo. Alimudin diserahkan ke Polres Sukoharjo karena diduga terlibat dalam kasus serupa di Sukoharjo.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Guntur Saputro, kepada wartawan menyampaikan para tersangka ditangkap di kamar indekos mereka atas laporan Tony S.W. dan Alex S yang merasa kehilangan sejumlah barang berharga senilai hampir Rp80 juta, Senin (20/10/2014) lalu. Barang-barang seperti dua tas mewah seharga puluhan juta rupiah, uang tunai jutaan rupiah, beberapa unit gadget seharga belasan juta rupiah, dan tam tangan mewah tersebut sebelumnya ditaruh di mobil. Kala itu keduanya di sebuah kafe di Jl. Ronggo Warsito, Banjarsari, Solo.

Setelah kembali dari kafe, kedua korban mendapati kaca sisi kiri Toyota Kijang Innova yang mereka tumpangi pecah. Setelah dicek barang-barang sudah raib.

Advertisement

“Atas laporan dari para korban kami lantas menyelidiki sampai akhirnya kami mencurigai para tersangka. Setelah memiliki cukup bukti kami menggerebek tempat indekos mereka. Nah, saat itu lah Iswa dan Ruslim berusaha melarikan diri. Kaki kanan mereka terpaksa kami tembak,” terang Guntur mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol. Iriansyah.

Lebih lanjut mantan Kabagops Polres Banyumas itu menginformasikan, ketiga tersangka memiliki peran masing-masing. Iswa berperan sebagai joki dan penentu sasaran, Ruslim sebagai eksekutor, sedangkan Alimudin bertugas mengawasi kondisi.

“Otak dari komplotan ini Iswa. Dia sebelumnya mengajari teman-temannya cara memecah kaca mobil. Dari hasil interogasi, komplotan Iswa sudah beraksi 24 kali di berbagai daerah, seperti di Surabaya, Sidoarjo, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo, Salatiga, dan Solo. Kami masih memburu dua pelaku lain yang diduga ikut terlibat. Mereka semua aslinya dari Maluku Utara,” imbuh Guntur didampingi Kasubaghumas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati.

Advertisement

Sementara itu, salah satu tersangka, Iswa, mengaku sebagai residivis kasus yang sama. Dia mengincar mobil secara acak, khususnya yang diparkir di tempat sepi. Setelah memastikan mobil tersebut terdapat barang berharga dia bersama rekannya lantas menyusun rencana aksi.

Penangkapan ketiga tersangka sempat menghebohkan masyarakat karena diberitakan sebagai terduga teroris. Setelah kabar itu mengemuka polisi memastikan mereka ditangkap atas kasus pencurian bermodus pecah kaca mobil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif