SOLOPOS.COM - KANDANG SINGA -- Ketua DPRD Solo, YF Sukasno (baju merah) saat meninjau kandang singa di TSTJ, Rabu (1/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

KANDANG SINGA -- Ketua DPRD Solo, YF Sukasno (baju merah) saat meninjau kandang singa di TSTJ, Rabu (1/2/2012). (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Kondisi sejumlah kandang satwa jenis binatang buas di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo saat ini dinilai rawan. Kalangan DPRD Kota Solo meminta Direksi Perusahaan Daerah (Perusda) TSTJ segera menyiapkan berbagai pembenahan demi meningkatkan pengamanan atas kondisi kandang-kandang tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno ketika ditemui wartawan di Gedung DPRD, Kamis (2/2/2012). “Kemarin saat saya Sidak ke TSTJ bersama Pak Rodhi dan Pak Supri (Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Muhammad Rodhi dan Supriyanto-red), ada beberapa yang menjadi catatan kami agar dicermati oleh jajaran Direksi TSTJ,” ungkapnya kepada wartawan.

Catatan pertama, disebutkan Sukasno, berkaitan dengan kondisi kandang macan dan kandang beruang. Menurutnya, kondisi kandang kedua jenis satwa tersebut rawan dan bisa membahayakan keselamatan manusia lantaran belum memenuhi persyaratan.
“Untuk kandangnya, memang terbuka dan tanpa kerangkeng. Di lokasi itu juga ada taman dan kolam kecil. Memang sudah layak, namun menurut saya Direksi harus cermat dengan melihat berbagai perkembangan yang ada, baik untuk satwanya sendiri ataupun perkembangan yang lainnya,” katanya. “Tolong dibuat konsep agar kandang itu bisa seaman mungkin. Sebab bila melihat jenis binatang-binatang buas ini dan juga sifat-sifatnya, seharusnya kondisi kandangnya juga dibuat sangat memadai sehingga tidak mengancam keselamatan manusia,” imbuhnya.

Sukasno mencontohkan beberapa tahun lalu saat TSTJ tersebut pernah dibangun, tiga macan TSTJ masih kecil-kecil. Namun saat ini, tiga macan tersebut sudah dewasa. “Macan-macan yang dulu masih kecil-kecil sekarang ternyata sudah besar-besar. Nah itu tentunya perlu dicermati oleh Direksi. Harus diperhatikan betul bagaimana perkembangannya dan seharusnya kondisi kandang bisa disesuaikan dengan satwa-satwanya, termasuk juga kandang beruang dan jenis satwa lainnya,” kata Sukasno.

Persoalan lain yang menjadi catatan DPRD, kata Sukasno, adalah ketersediaan tenaga pegawai dan dokter hewan untuk TSTJ. Data yang diperolehnya dari Direksi TSTJ, Sukasno menyebutkan saat ini hanya ada 16 pegawai yang bertugas mengurusi taman tersebut, termasuk di antaranya dua pawang hewan, serta satu tenaga dokter hewan. Menurutnya jumlah itu sangat minim.

Hal senada dikemukakan Wakil Ketua DPRD Kota Solo, Supriyanto. Menurut Supriyanto, perlu ada tambahan dokter hewan untuk memantau perkembangan dan kondisi kesehatan seluruh satwa di TSTJ. “Untuk saat ini, Direksi bisa saja mengajukan anggaran untuk memenuhi kebutuhan tenaga pegawai di sana atau TSTJ bisa memperoleh itu dari penyertaan modal,” tegas Supriyanto.

Melihat kondisi tersebut, Sukasno meminta hal itu menjadi pertimbangan bagi Pemkot maupun Direksi dalam menentukan calon investor yang akan diajak bekerja sama mengelola TSTJ ke depan. Menurut Sukasno, calon investor dalam mengelola TSTJ tersebut nantinya diharapkan tidak semata-mata berorientasi pada keuntungan, melainkan pada pelestarian flora-fauna dan konsep edukasi dari TSTJ secara keseluruhan.

JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya