SOLOPOS.COM - LEPAS -- Oni, singa koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo yang Selasa (31/1/2012) sempat lepas dan menerkam hingga mati seekor unta terlihat berada di dalam kandangnya, Rabu (1/2/12012). Oni harus dilumpuhkan dengan tembakan pembius untuk bisa dikembalikan ke kandangnya. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

LEPAS -- Oni, singa koleksi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo yang Selasa (31/1/2012) sempat lepas dan menerkam hingga mati seekor unta terlihat berada di dalam kandangnya, Rabu (1/2/12012). Oni harus dilumpuhkan dengan tembakan pembius untuk bisa dikembalikan ke kandangnya. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Direksi Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) mengakui insiden lepasnya singa TSTJ dari kandang yang telah menewaskan seekor unta di taman itu pada Selasa (31/1/2012) lalu, disebabkan adanya human error atau kesalahan manusia. Pawang atau keeper singa TSTJ yang bertugas memberi makan singa tersebut diketahui lupa menutup pintu kandang sehingga singa itu keluar dari kandangnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hal itu dikemukakan Direktur Operasional TSTJ, Windu Winarso, saat mendampingi jajaran Pimpinan DPRD Kota Solo melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke TSTJ, Rabu (1/2/2012). Menurut Windu, kondisi kandang singa saat ini juga masih layak untuk ditempati.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) TSTJ, Lilik Kristianto menyatakan terkait kejadian tersebut akan ada sanksi yang dijatuhkan kepada sang pawang atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Namun secara keseluruhan, Lilik mengakui kejadian tersebut menjadi evaluasi tersendiri bagi jajaran Direksi TSTJ dan semua pegawai yang ada di taman tersebut.

“Ya ini menjadi evaluasi bagi kami untuk melakukan berbagai pembenahan dan meningkatkan sistem pengamanan yang ada agar ke depannya bisa lebih baik dan bisa mengantisipasi berbagai kemungkinan yang ada. Termasuk akan menjadi catatan tersendiri dalam rencana kerja sama dengan pihak investor yang akan kami gandeng untuk mengelola TSTJ ke depan,” papar Lilik kepada wartawan.

Dalam Sidak tersebut, Ketua DPRD Kota Solo, YF Sukasno, Wakil Ketua DPRD, Supriyanto dan Wakil Ketua DPRD, Muhammad Rodhi, melihat kondisi kesehatan Ony, singa TSTJ yang lepas dari kandangnya tersebut. Dari keterangan Direksi, dokter hewan TSTJ, Nuraini, yang menangani kasus Ony, serta beberapa staf TSTJ, kondisi Ony setelah dibius, sudah membaik. Justru sang pawang, menurut Windu, hingga Rabu siang kemarin mengalami stres akibat kesalahan yang telah dilakukannya.

Lilik menyatakan hingga Rabu siang kemarin, tingkat kunjungan ke TSTJ relatif stabil. Insiden lepasnya singa, menurut Lilik, tidak membawa pengaruh signifikan terhadap tingkat kunjungan. “Jumlah pengunjung masih di kisaran ratusan oranga. Mungkin karena saat ini memang bukan peak season. Tapi justru kami berharap dengan adanya insiden tersebut, bisa menjadi salah satu yang membuat orang tertarik. Karena memang hari ini ada beberapa rombongan yang khusus datang ke sini karena ingin melihat singa yang lepas kemarin,” beber Lilik.

JIBI/SOLOPOS/Septhia Ryanthie

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya