Soloraya
Selasa, 31 Januari 2012 - 17:07 WIB

SINGA TSTJ LEPAS, Satu Unta Tewas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SINGA LEPAS- Petugas berusaha memindahkan singa betina yang terlepas bernama Oni, kembali ke kandangnya di taman satwa taru jurug (TSTJ) Solo, Selasa (31/1). Singa tersebut terlepas dari kandangnya dan sempat memangsa onta bernama Thomas hingga tewas. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SINGA LEPAS- Petugas berusaha memindahkan singa betina yang terlepas bernama Oni, kembali ke kandangnya di taman satwa taru jurug (TSTJ) Solo, Selasa (31/1/2012). Singa tersebut terlepas dari kandangnya dan sempat memangsa onta bernama Thomas hingga tewas. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO–Seekor singa afrika koleksi satwa Taman Satwa Taru Juruq (TSTJ) bernama Oni keluar dari kandangnya. Satu ekor unta tewas setelah diterkam di beberapa bagian tubuhnya yakni perut, kaki dan kepala. Sementara, puluhan pengunjung segera dievakuasi ke luar area untuk menghindari korban jiwa.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (31/1/2012). Singa itu keluar dari kandangnya karena petugas keeper lupa menutup pintu kandang sesaat setelah memberikan makan. Padahal, saat itu, ada sekitar satu rombongan wisatawan dan pengunjung yang sedang asyik menonton aneka satwa koleksi TSTJ.

Sontak, para pengunjung dan pedagang kali lima (PKL) berhamburan menyelamatkan diri. Petugas keamanan dan pawang satwa segera turun tangan mengevakuasi pengunjung. Pengunjung dievakuasi di dua titik lokasi yakni pintu depan dan belakang.

Sementara, singa tersebut langsung masuk ke kandang unta yang tepat berada di depan kandangnya. Dia langsung menerkam satu ekor unta yang mengakibatkan luka sobek di bagian perut, kaki dan kepala.

Advertisement

Kapolsek Jebres, Kompol I Wayan Sudita, mengatakan pengunjung langsung dievakuasi saat seekor singa lepasa dari kandangnya. Sejumlah petugas dari Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo dan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Solo juga diterjunkan untuk melumpuhkan singa. Pihaknya juga menerjunkan petugas kepolisian untuk memantau selama proses pelumpuhan. “Pengunjung dievakuasi, area TSTJ steril dari pengunjung. Sekarang posisi singa masih berada di kandang unta yang dijaga petugas dan pawang,” ucapnya.

Direktur Utama (Dirut) Perusda TSTJ, Lilik Kristianto, mengungkapkan kejadian keluarnya seekor singa Afrika disebabkan faktor human error. Sebab, setelah memberikan makan berupa ayam potong, keeper lupa menutup dan mengunci pintu di sisi selatan kandang. Tak ayal, singa dengan berat sekitar 90 kg dan panjang sekitar dua meter bisa berkeliaran bebas di area TSTJ.

Pihaknya langsung melakukan evakuasi pada seluruh pengunjung dan PKL yang berada di sekitar lokasi. Sementara, pihaknya langsung menerjunkan dua tim untuk melumpuhkan singa tersebut. Petugas disiagakan di beberapa lokasi kandang unta. Mereka mengepung singa di kandang tersebut agar tidak berlari lagi. “Ini sudah prosedur tetap untuk mengevakuasi pengunjung dahulu. Petugas langsung turun tangan lengkap dengan obat bius untuk melumpuhkan singa,” jelasnya.

Advertisement

Proses eksekusi pelumpuhan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Petugas menggunakan obat bius dengan cara menulup. Petugas berhasil melumpuhkan singa dengan dua kali sumpitan. Proses pelumpuhan memakan waktu cukup lama yakni sekitar satu setengah jam. Selama proses pelumpuhan, posisi singa berada di kandang unta dengan kondisi tubuh sempoyongan. “Singa berhasil kena dua kali tiupan, selanjutnya petugas memberikan satu kali tiupan lagi agar kondisi tubuhnya lemas.”

(JIBI/SOLOPOS/Bony Eko Wicaksono)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif