SOLOPOS.COM - Pasar Singosaren Solo. (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLOPasar Singosaren merupakan salah satu pusat keramaian legendaris yang ada di Solo. Pasar ini dikenal masyarakat luas sebagai phone center di Solo, yaitu tempat orang mencari handphone.

Banyak lika-liku dan peristiwa yang dihadapi pasar ini. Sebelum menjadi pasar modern pada akhir era 1980-an, Pasar Singosaren mulanya hanya sebuah pasar tradisional biasa.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Semakin berkembangnya zaman dan berdirinya mal-mal megah terutama di Soloraya membuat Singosaren semakin memperkuat branding sebagai episentrum jual beli ponsel. Seperti pasar pada umumnya, dulu Singosaren adalah pasar yang menjual berbagai macam barang kebutuhan dan juga makanan.

Dilansir dari kanal YouTube Espos Indonesia pada Senin (17/4/2023), di Solo sudah mulai dibangun pasar-pasar tradisional di tahun 1987. Hal itu, seperti Pasar Kadipolo dan Pasar Kembang yang memang di sana menjual aneka makanan.

Lama-kelamaan, para pedagang Singosaren beranjak pindah ke sana sehingga jumlah yang di Singosaren menjadi sedikit. Meskipun sedikit, di Singosaren masih menyediakan tempat untuk berdagang.

Namun, 10 tahun kemudian ada banyak sekali yang jualan HP di Singosaren. Secara bersamaan, penjual sayur di lokasi tersebut juga semakin sedikit.

Lantaran semakin banyak yang jualan HP, Pemkot Solo melalui dinas terkait akhirnya menjadikan kios-kios khusus sebagai tempat jualan HP.

Direktur Operasional Bonafide Gadget Store, Farid Darmawan, mengatakan sejak berdiri sekitar 24 tahun yang lalu, Bonafide mengalami perkembangan yang signifikan diiringi dengan perkembangan teknologi yang ada.

Di sisi lain, kian banyaknya mal-mal megah di area Soloraya juga membuat pedagang gadget di Pasar Singosaren khawatir kalah bersaing. Hal itu seperti yang dirasakan Owner D’celullar, Dendi Noviandra. Ia mengaku sudah masuk Singosaren hampir selama 21 tahun.

“Kalau daya beli masyarakat Singosaren tetap berkurang, mungkin karena banyaknya mal-mal yang sudah tumbuh di eks Karesidenan Solo. Kalau dulu Itu kan pusatnya plaza cuma di Pasar Singosaren,” kata Dendi Noviandra.

Terlebih lagi mal-mal lain memiliki banyak fungsi. Salah satunya bisa digunakan sebagai tempat jalan-jalan. Sedangkan di Singosaren mayoritas yang datang, tujuan utamanya hanya menjual atau membeli HP.

Menurut Lurah Pasar Singosaren, Sumadi, salah satu hal yang bisa diperhatikan untuk menaikkan traffic adalah membuat nyaman tempat berdagang. Misalnya memperbaiki lighting dan kebersihan. Lantaran Pasar Singosaren tergolong bangunan yang sudah tua, jadi beberapa perlu direnovasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya