Soloraya
Minggu, 13 September 2015 - 10:00 WIB

SIPA 2015 : Euforia Budaya Korea Tutup SIPA 2015 di Vastenburg

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Boyband asal Korea Selatan, Rion Five, tampil di acara Solo International Performing Arts (SIPA) 2015 di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (12/9/2015). Hari terakhir SIPA 2015 menampilkan lima delegasi, Kolaborasi Indonesia Korea Selatan, Sang Swara (Kudus), Edx2 (Korea Selatan), Indonesian CPI AFTF Dance Company (Indonesia), Rion Five (Korea Selatan). (JIBI/Solopos/Abdul Aziz Prastowo)

SIPA 2015 ditutup Sabtu malam kemarin.

Solopos.com, SOLO – Ribuan penonton Solo International Performing Arts (SIPA) 2015, Sabtu (12/9/2015) malam, histeris saat saat boy band asal Korea Selatan, Rion Five, naik ke panggung.

Advertisement

Teriakan semakin heboh saat boy band yang beranggotakan Royun, Minjae, Taewoo, Jonghyun, Yuseong dan Kangsan ini menyapa penonton dengan Bahasa Indonesia. “Halo Indonesia. Selamat malam. Senang bertemu kalian,” sapa mereka, di Benteng Vastenburg Solo.

Malam itu Royun dan grup tampil sekitar setengah jam. Selain karya sendiri, mereka juga membawakan lagu-lagu populer boy band hits di Korsel seperti Bang Bang Bang milik Big Bang dan Crooked cover G Dragon.

Advertisement

Malam itu Royun dan grup tampil sekitar setengah jam. Selain karya sendiri, mereka juga membawakan lagu-lagu populer boy band hits di Korsel seperti Bang Bang Bang milik Big Bang dan Crooked cover G Dragon.

Mengenakan kostum serba putih, idola dari Negeri Gingseng ini mengakhiri malam penutupan SIPA 2015 dengan energik. Semangat mereka tampak menggebu hingga akhir pementasan.

Penutupan SIPA 2015 memang istimewa. Korean Culture Night yang digadang-gadang menjadi penutupan paling spektakuler malam membawa pengunjung terpana.

Advertisement

Tak hanya Rion Five, ada lima penampil yang turut memanaskan panggung SIPA malam itu. Acara dibuka dengan kolaborasi Indonesia dan Korea yang menyajikan tarian topeng Indonesia dan Korsel.

Dilanjutkan dengan penampilan musik kontemporer dari kelompok Sang Swara Kudus. Penampilan ketiga diramaikan grup kontemporer asal Korsel, EDx2, yang mengusung drama pantomim berjudul What We’ve Lost dan The Perfect Reason.

Kolaborasi budaya Indonesia dan Korea kembali dibawakan oleh lima koreografer ternama yang tergabung dalam Indonesian CPI AFTF Dance Company (ICADC) di detik-detik penutupan.

Advertisement

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzanna, saat sambutan mengaku bangga dengan SIPA 2015 bertajuk Live In The Contamporary World ini. Ia berharap semua kerja keras seniman dan para pendukung SIPA 2015 bermanfaat bagi perkembangan budaya di Indonesia.

Sementara, Wakil Wali Kota Andong, Korea Selatan, Jung Chang Jin, dalam sambutannya sangat terkesan dengan Solo. Ia mengucapkan terima kasih atas Korean Culture Night di panggung SIPA malam itu.

Selanjutnya mereka akan mengundang perwakilan Indonesia dalam acara Andong Mask Dance Festival 2015. “Semoga acara ini semakin meningkatkan perkembangan budaya antara Indonesia dan Korea,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif