SOLOPOS.COM - Ilustrasi zakat fitrah. (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Solo mulai menerapkan sistem payroll atau potong gaji untuk pembayaran zakat. Baznas Solo melaporkan, sejak sistem itu diterapkan, terjadi kenaikan hasil penghimpunan zakat di Kota Solo. Sistem payroll tersebut efektif diterapkan mulai April 2023.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Nantinya zakat didistribusikan dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua I (penghmipunan zakat infak sedekah) Baznas Solo, Bambang Mintosih. Hasil penghimpunan zakat di Kota Solo pada bulan April 2023 mencapai Rp400 juta. Jumlah ini naik dibanding rata-rata 2022 Rp225 juta per bulan.

“Kenaikannya cukup cukup tajam ya,” kata Bambang saat dihubungi Solopos.com melalui WhatsApp, Minggu (23/4/2023) pagi.

Sementara ini Bambang belum menyebut berapa jumlah ASN yang berzakat sebab harus mengecek database. Namun menurutnya jumlah ASN yang berzakat (muzakki) pun juga naik tajam seusai sistem payroll diterapkan.

“Dulu sebelum payroll hanya sekitar 30%, sekarang sudah ada 40%. Jumlah pasti belum tahu karena data juga di bank,” lanjutnya.

Hasil zakat tersebut akan disalurkan kepada fakir miskin, pemberian modal usaha mikro kecil menengah (UMKM). Penyaluran juga untuk membantu membiayai santri-santri untuk mengambil ijazah di sekolah swasta.

“Intinya seperti itu karena tidak boleh lama-lama [menyalurkan zakat],” katanya.

Termasuk nantinya zakat yang terkumpul untuk membantu menyediakan layanan 50 sanitasi dan MCK di lima kecamatan yang ada di Kota Solo, perbaikan rumah tak layak huni (RTLH), membantu biaya kesehatan bagi fakir miskin.

Lebih luas lagi, bantuan bagi UMKM bertujuan untuk menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat. Salah satunya melalui pelatihan dan pendanaan usaha fried chicken kaki lima yang sudah menjadi program Baznas pusat. Program ini rencananya akan diluncurkan 30 Mei 2023 dengan memberikan gerobak dan modal bagi masyarakat. Evaluasi, persiapan administrasi dan kelengkapan pedagang sudah disiapkan.

Harapannya, bila masyarakat mandiri secara ekonomi maka mereka akan mampu untuk membayar zakat atau pun infak sedekah. “Mandiri. Kalau belum bisa bantu [berzakat] ya minimal mandiri,” lanjutnya.

Tahun ini Baznas Solo menargetkan total penghimpunan zakat infak sedekah (ZIS) Rp5 miliar atau lebih tinggi dari capaian 2022 sebesar Rp2,8 miliar.

“Periode sebelum kami [2016-2021] Rp2,1 miliar,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya