SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Kota Solo menilai sistem perencanaan dana alokasi khusus (DAK) yang dilakukan Pemkot buruk. Hal itu menyusul dianulirnya SDN Petoran sebagai penerima DAK tahun ini.

Penegasan itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pattiro Kota Solo, Alif Basuki saat ditemui wartawan di sela-sela kesibukannya, Senin (26/10). Dikatakannya, sebelumnya Pemkot sudah menerjunkan tim survei ke SDN Petoran untuk mengetahui tingkat kelayakan ruang kelas sebagai fasilitas belajar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ia melanjutkan, Pemkot juga sudah mengundang pihak SDN Petoran untuk mengikuti sosialisasi petunjuk dan teknis (Juknis) DAK. Bahkan, Pemkot juga sudah menentukan besaran nilai anggaran yang rencananya digunakan untuk merenovasi enam ruang kelas SDN Petoran.

“Sebenarnya dari awal Pemkot sudah menjalankan perencanaan sesuai dengan prosedurnya. Tetapi, dalam perjalanannya kok tiba-tiba salah satu SD dianulir begitu saja sebagai penerima DAK. Ini membuktikan bahwa sistem perencanaan pengelolaan DAK itu buruk,” tegasnya.

Menurut Alif, sistem perencanaan yang buruk itu telah menjadikan siswa dan guru SDN Petoran sebagai korban. Ia menilai, secara psikologis, hal itu mempengaruhi semangat kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SDN Petoran. Dikatakannya, sebelum dianulir, Kepala SDN Petoran sudah menyosialisasi kepada guru dan siswa bahwa ruang kelas mereka akan direnovasi. Para siswa dan guru sudah menyambut gembira rencana renovasi tersebut. Akan tetapi, harapan siswa dan guru bisa melaksanakan KBM di ruang kelas yang layak harus tertunda.
m82

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya