SUKOHARJO–Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo meminta kepada semua sekolah pemperketat pengawasan terhadap siswanya agar tidak keluyuran pada jam pelajaran.
Hal itu dilakukan menyusul tertangkapnya sejumlah siswa sekolah yang masih keluyuran pada jam pelajaran saat Satpol PP Sukoharjo merazia sejumlah lokasi, beberapa waktu lalu.
Kepala Disdik Sukoharjo, Bambang Sutrisno, mengatakan saat ini sangat marak siswa beralasan pergi ke warung internet (warnet) untuk mencari bahan tugas dari sekolah. Namun alasan tersebut hanya dibuat-buat agar bisa keluar saat jam belajar sekolah.
“Pihak sekolah perlu antisipasi dengan alasan seperti ini, sebab mayoritas sekolah di Sukoharjo sudah dipasangi internet, jadi sebenarnya tidak perlu pergi ke warnet saat pelajaran,” ujar Bambang saat ditemui wartawan di Gedung Budi Sasana, Minggu (31/3/2013).
Pihaknya menyambut positif terhadap razia yang dilakukan oleh Satpol PP Sukoharjo dalam menertibkan para siswa yang kedapatan membolos, beberapa waktu lalu. Pasalnya hal itu sekaligus menjadi shock therapy bagi para siswa yang masih membolos sekolah. Kendati terdapat siswa yang membolos, pihaknya meminta kepada sekolah untuk memberikan peringatan dan pembinaan kepada siswa yang bersangkutan. Bila sudah diperingatkan beberapa kali tidak jera, maka orangtua siswa tersebut akan dipanggil.
“Tanggung jawab bukan hanya berada di pihak sekolah, tapi orangtua siswa juga punya tanggung jawab terhadap anaknya,” terang Bambang.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada warga untuk memperingatkan kepada siswa yang keluyuran untuk tidak membolos. Namun untuk pengawasan yang melibatkan para siswa agak sulit, sebab kebanyakan warga merasa acuh bila ada siswa yang membolos.
“Mereka beranggapan tidak berhak untuk ikut campur dalam penertiban siswa yang membolos. Tapi sebenarnya kami ingin masyarakat aktif juga,” paparnya.
Ia menjelaskan, sebetulnya tidak masalah siswa keluyuran, asal di luar jam pelajaran dan tidak mengenakan seragam sekolah. Bila masih jam pelajaran, maka siswa wajib berada di lingkungan sekolah.