SOLOPOS.COM - MENYISIR SUNGAI-Warga Desa Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Warga Desa Tangkisan, Kecamatan Tawangsari dan anggota tim SAR Sukoharjo melakukan penyisiran di Sungai Bengawan Solo untuk mencari siswa MTS Lailatul Qadar yang terseret arus sungai, Minggu (17/6/2012). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)


MENYISIR SUNGAI-Warga Desa Kriwen, Kecamatan Sukoharjo, Warga Desa Tangkisan, Kecamatan Tawangsari dan anggota tim SAR Sukoharjo melakukan penyisiran di Sungai Bengawan Solo untuk mencari siswa MTS Lailatul Qadar yang terseret arus sungai, Minggu (17/6/2012). (Dian Dewi Purnamasari/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO–Kegiatan jelajah sungai yang dilakukan siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Lailatul Qadar Sukoharjo menelan korban. Tiga siswa dan satu pembina pramuka yang hendak menyeberang sungai terpeleset dan terseret arus sungai, Minggu (17/6/2012).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Satu siswa ditemukan meninggal dunia Doni Yusuf Finanda, 14, warga Pulo Rt 001/RW004, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari.

Pembina pramuka, Agus Warsito, 37, warga Kedunggudel RT 001/RW001 Desa Kenep, Kecamatan Sukoharjo dan Muhammad Rois Abdul Latif, 13, warga Tegal Mulyo RT 003/RW 002 Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari berhasil diselamatkan. Sedangkan satu korban Munawar Ahmad Syihabbuddin, 13, warga Dalangan, Tawangsari, belum ditemukan.

Informasi yang dihimpun Solopos.com menyebutkan 48 siswa kelas VII MTS Lailatul Qodar sedang melakukan perkemahan sabtu minggu (Persami). Setelah mendirikan tenda dan menginap semalam di sekolah, pagi harinya mereka berniat melakukan jelajah alam. Salah satu kegiatan jelajah alam itu adalah menyeberang Sungai Bengawan Solo dari Dusun Kernen, Desa Kriwen, Kecamatan Sukoharjo menuju Dusun Tanjungsari, Desa Tangkisan, Kecamatan Tawangsari.

Terpeleset

Sekitar pukul 08.00 WIB siswa berkumpul di tepi sungai di sisi utara yaitu di Dusun Krenen. Agus berada di sisi selatan di Dusun Tanjungsari, ia masih bersiap-siap memasang tali tambang untuk menyeberang. Sehari sebelumnya, Agus sudah menyurvei lokasi dan memastikan kondisi sungai aman untuk menyeberang. “Saya sudah melarang siswa menyeberang sebelum tali tambang terpasang . Saya baru memasang tali sampai di tengah sungai, mereka sudah menceburkan diri ke sungai. Rois terpeleset, lalu hanyut terbawa arus sungai,” tutur Agus.

Mengetahui Rois terpeleset, Agus langsung berenang dan mencoba menyelamatkan dia. Tanpa sepengetahuan Agus, siswa lain, Munawar juga telah menceburkan diri dan hanyut terbawa arus sungai. Rekan Munawar, Doni, berniat menolong rekannya yang hanyut. Nahas, dua-duanya tenggelam.

Doni ditemukan warga RT 001/RW 005 Dusun Tanjungsari, Desa Tangkisan, Sumadi. Ketika diangkat ke permukaan Doni sudah meninggal. Sementara puluhan orang dari warga sekitar berserta tim SAR Sukoharjo melakukan penyisiran di sepanjang sungai sejak pukul 08.30 WIB. Kapolsek Tawangsari dan anggota Polsek Tawangsari juga berada di lokasi kejadian. Berdasarkan pantauan Solopos.com hingga pukul 14.00 WIB, Munawar belum ditemukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya