SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo mulai dicecoki rokok sejak kelas III. Mereka merokok seusai jam pelajaran sekolah di permakaman kampung.

Demikian disampaikan Ketua Karang Taruna (KT) sekaligus Ketua Kader Anti Asap Rokok dan Ketua Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Kelurahan Mojosongo, J Nugroho Munir Ghufroni ketika dijumpai Solopos.com, Senin (3/6/2013).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia mengatakan telah melakukan survei dengan menyebar kuisioner ke siswa kelas V dan VI di lima SD di Mojosongo. Survei dilakukan untuk mengetahui sejauh mana rokok di kalangan siswa SD.

“Hasilnya 60% pernah merokok dan mulai rokok sejak kelas III,” ungkapnya.

Dia mengatakan siswa sekolah ini mayoritas merokok seusai jam pelajaran sekolah. Mereka patungan dengan membeli rokok dan merokok di luar sekolah. Biasanya di tempat nongkrong dan kuburan. Bahkan kecenderungannya ada pesta minuman keras (miras).

“Banyaknya di kuburan samping nongkrong pulang sekolah terus merokok. Sekarang malah ada yang sambil nenggak Miras,” ujarnya.

Dikatakannya, siswa mengetahui dan mengenal rokok dari orangtua yang perokok aktif. Mereka kemudian mencoba merasakan rokok tersebut. Selain itu rokok menjadi tren di kalangan siswa sebagai ajang penguatan jati diri.

Lurah Mojosongo Agus Triyono mengatakan akan meningkatkan pengawasan petugas perlindungan masyarakat (Linmas) tempat nongkrong yang kerap digunakan untuk ajang merokok siswa SD. Tentunya, dia menambahkan melibatkan peran serta warga dalam pengawasan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya