SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa di SDN 2 Banaran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, mengadakan baksos paket sembako kepada teman-temannya yang membutuhkan di halaman sekolah setempat baru-baru ini. (Istimewa/SDN 2 Banaran, Kalijambe)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 103 siswa di SDN 2 Banaran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, memiliki inovasi yang unik di bidang sosial alias filantropi.

Sejak Januari 2022 atau setahun yang lalu, mereka memiliki kebiasaan sosial dengan nama Anak Didik Peduli Teman (Adikliman). Aksi filantropi Adikliman merupakan bentuk kepedulian para siswa terhadap peristiwa yang dialami warga sekolah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Salah satu bentuk kepedulian itu muncul ketika ada rumah salah satu siswa yang kebakaran pada Senin (13/2/2023) dini hari lalu. Musibah kebakaran itu diduga dipicu korsleting.

Kepala SDN 2 Banaran, Kalijambe, Sragen, Yan Vita, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/2/2023), mengungkapkan anak-anak menggalang dana seikhlasnya untuk membantu meringankan beban siswa yang rumahnya terbakar. Dalam musibah kebakaran itu tidak ada korban jiwa tetapi sejumlah harta benda hangus terbakar.

“Awalnya saat apel pagi, kami menyampaikan ada salah satu teman yang menerima musibah karena rumahnya terbakar. Kami mendorong anak-anak untuk ikut berempati dan secara sukarela menyisihkan uang saku untuk memantu. Aksi galang dana itulah kami sebut dengan Adikliman yang berlaku untuk siswa Kelas I sampai Kelas VI,” ujar Vita, sapaannya.

Galang dana ini, kata dia, merupakan kepedulian siswa terhadap sesama teman di sekolah. Uang saku itu dikumpulkan pada Selasa (14/2/2023).

Vita sempat menanyai salah satu siswa tentang kepedulian itu. Dia mengatakan salah satu siswa itu merasa sedih karena membayangkan bila musibah itu menimpa keluarganya.

“Anak-anak ikhlas menyisihkan uang saku. Aksi tersebut mendapat dukungan semua pihak. Para guru pun turut serta memberi donasi kepada keluarga korban. Hasil penggalangan dana langsung diberikan kepada keluarga korban pada Selasa itu juga,” katanya.

Dia mengatakan sejak dulu kebiasaan itu sudah ada kemudian diberi nama Adikliman. Kepedulian itu biasanya dilakukan saat momentum tertentu.

Beberapa bulan lalu, kata Vita, para siswa juga memberikan bingkisan sembako kepada warga yang membutuhkan.

Di 2023 ini, juga ada kegiatan berbagi untuk anak yang yatim dari teman-temannya. Ada juga baksos di Hari Pramuka untuk teman-teman yang kurang mampu.

“Anak-anak itu seikhlasnya menyisihkan uang saku. Kadang ada kegiatan Jumat infak. Kadang mengambil momentum khusus, seperti Ramadan, Hari Pramuka, dan hari-hari besar keagamaan. Alhamdulillah ada donatur lain juga,” katanya.

Dia mengatakan untuk berbagi dengan siswa yatim bisa terkumpul Rp600.000 yang diberikan untuk empat siswa yatim. Dari empat siswa itu, ada yang ekonomi keluarganya sulit sehingga bantuan diberikan secara proporsional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya