Soloraya
Rabu, 15 Februari 2023 - 08:33 WIB

Siswa SDN 2 Banaran Kalijambe Sragen Galang Dana Bantu Teman yang Kena Musibah

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa di SDN 2 Banaran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, mengadakan baksos paket sembako kepada teman-temannya yang membutuhkan di halaman sekolah setempat baru-baru ini. (Istimewa/SDN 2 Banaran, Kalijambe)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 103 siswa di SDN 2 Banaran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, memiliki inovasi yang unik di bidang sosial alias filantropi.

Sejak Januari 2022 atau setahun yang lalu, mereka memiliki kebiasaan sosial dengan nama Anak Didik Peduli Teman (Adikliman). Aksi filantropi Adikliman merupakan bentuk kepedulian para siswa terhadap peristiwa yang dialami warga sekolah.

Advertisement

Salah satu bentuk kepedulian itu muncul ketika ada rumah salah satu siswa yang kebakaran pada Senin (13/2/2023) dini hari lalu. Musibah kebakaran itu diduga dipicu korsleting.

Kepala SDN 2 Banaran, Kalijambe, Sragen, Yan Vita, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/2/2023), mengungkapkan anak-anak menggalang dana seikhlasnya untuk membantu meringankan beban siswa yang rumahnya terbakar. Dalam musibah kebakaran itu tidak ada korban jiwa tetapi sejumlah harta benda hangus terbakar.

Advertisement

Kepala SDN 2 Banaran, Kalijambe, Sragen, Yan Vita, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/2/2023), mengungkapkan anak-anak menggalang dana seikhlasnya untuk membantu meringankan beban siswa yang rumahnya terbakar. Dalam musibah kebakaran itu tidak ada korban jiwa tetapi sejumlah harta benda hangus terbakar.

“Awalnya saat apel pagi, kami menyampaikan ada salah satu teman yang menerima musibah karena rumahnya terbakar. Kami mendorong anak-anak untuk ikut berempati dan secara sukarela menyisihkan uang saku untuk memantu. Aksi galang dana itulah kami sebut dengan Adikliman yang berlaku untuk siswa Kelas I sampai Kelas VI,” ujar Vita, sapaannya.

Galang dana ini, kata dia, merupakan kepedulian siswa terhadap sesama teman di sekolah. Uang saku itu dikumpulkan pada Selasa (14/2/2023).

Advertisement

“Anak-anak ikhlas menyisihkan uang saku. Aksi tersebut mendapat dukungan semua pihak. Para guru pun turut serta memberi donasi kepada keluarga korban. Hasil penggalangan dana langsung diberikan kepada keluarga korban pada Selasa itu juga,” katanya.

Dia mengatakan sejak dulu kebiasaan itu sudah ada kemudian diberi nama Adikliman. Kepedulian itu biasanya dilakukan saat momentum tertentu.

Beberapa bulan lalu, kata Vita, para siswa juga memberikan bingkisan sembako kepada warga yang membutuhkan.

Advertisement

Di 2023 ini, juga ada kegiatan berbagi untuk anak yang yatim dari teman-temannya. Ada juga baksos di Hari Pramuka untuk teman-teman yang kurang mampu.

“Anak-anak itu seikhlasnya menyisihkan uang saku. Kadang ada kegiatan Jumat infak. Kadang mengambil momentum khusus, seperti Ramadan, Hari Pramuka, dan hari-hari besar keagamaan. Alhamdulillah ada donatur lain juga,” katanya.

Dia mengatakan untuk berbagi dengan siswa yatim bisa terkumpul Rp600.000 yang diberikan untuk empat siswa yatim. Dari empat siswa itu, ada yang ekonomi keluarganya sulit sehingga bantuan diberikan secara proporsional.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif