SOLOPOS.COM - Kasi Intel Kejari Sukoharjo, Yulianto. (dok Solopos)
Sukoharjo (Solopos.com)–Inspektorat Sukoharjo telah menyerahkan data mengenai kasus pemotongan dana BOS di Kartasura kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Sukoharjo, Rabu (10/8/2011).
Sementara itu, pengumpulan data dan keterangan terhadap kasus tersebut segera dilakukan Kejari. “Sebelumnya, tanggal 8, saya sudah ke Inspektorat meminta klarifikasi mengenai hal itu. Kami juga sudah menerima perintah Kejakti untuk mengumpulkan keterangan terkait Pungli,” terang Kasi Intel Kejari Sukoharjo, Yulianto kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu siang.
Pengumpulan data dan keterangan itu, terusnya, bisa dilakukan secara wawancara, mendatangi sekolah-sekolah serta orangtua siswa serta pemanggilan pihak terkait ke Kantor Kejari. Dia mengaku juga masih mempelajari laporan yang diterima dari inspektorat setempat itu. Menurut Yulianto, kasus itu bisa berkembang. Pihaknya bisa melacak kemana saja aliran dana tersebut.
“Sejauh ini informasi yang masuk dana tak digunakan dan nilainya kecil. Dan, pemotongan yang dimaksud bersifat sebagai dana talangan serta dikembalikan lagi. Tapi bisa dicek apakah hal itu disertai kuitansi atau tidak dan adakah bukti-buktinya,” imbuhnya.
Uji sampel, terusnya, juga memungkinkan dilakukan dalam pemeriksaan. Dia juga berkomentar mengenai keterangan dana tersebut sudah dikembalikan. “Secara prinsip jika tindakan itu terindikasi masuk kasus pidana dan kerugian negara maka pengembalian uang tidak akan menghapus pidana,” tegasnya.
Dia menerangkan sudah ada aturan mengenai penggunaan dana BOS dalam Permendiknas. “Sudah ada aturannya dan jika memang ada unsur pidana, saya akan segera mengeksposenya,” tukasnya.
(ovi)
