Soloraya
Jumat, 20 Januari 2012 - 12:44 WIB

Siswa SMPN 1 Wonosegoro Kesurupan

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

BOYOLALI- Peristiwa kesurupan yang terjadi sepekan terakhir menggemparkan SMPN 1 Wonosegoro. Pasalnya, kejadian aneh yang diduga kesurupan ini menimpa sejumlah siswa sekolah tersebut. Puncaknya, terjadi pada hari Rabu (18/1) lalu.

Advertisement

Berdasarkan informasi yang dihimpun Espos, Jumat (20/1/2012), menyebutkan peristiwa yang diduga kesurupan itu menimpa beberapa siswa SMPN 1 Wonosegoro. Kehebohan ini sudah terjadi sejak Jumat (13/1) pekan lalu. Selama sepekan tersebut sekitar satu hingga lima siswa bertingkah aneh. Beberapa di antaranya ada yang mendadak menangis, pingsan hingga berteriak histeris. Alhasil, kegiatan belajar mengajar (KBM) pun terganggu.

“Siswa-siswa tersebut awalnya sudah sakit. Beberapa anak memang kurang sehat sehingga mungkin kurang fit badannya dan bertingkah seperti itu. Masyarakat sekitar mungkin menganggap ini kesurupan,” terang Kepala SMPN 1 Wonosegoro, Sadino saat ditemui Espos di sekolah, Jumat (20/1).

Sadino menambahkan masyarakat sekitar pun banyak beranggapan kejadian ini berbarengan dipugarnya pagar sekolah dan dibangun yang baru. Meskipun demikian, sejumlah siswa yang berlaku tidak wajar itu setelah diperiksa secara medis memang kurang sehat.

Advertisement

Dijelaskan, kejadian itu menimpa beberapa siswa perempuan dan hanya satu siswa laki-laki. Mereka duduk di bangku Kelas VII dan Kelas VIII. Bahkan, hanya siswa-siswa tertentu yang bertingkah aneh.

“Memang, seorang siswa laki-laki kami sakit lemah jantung. Jadi kondisinya tidak fit sehingga seringkali datang ke sekolah kemudian ngedrop. Begitu halnya dengan yang putri, ada kelainan pada otaknya yang menyebabkan ia kerap pingsan,” tambahnya.

Ditambahkan, Humas SMPN 1 Wonosegoro, Endang Siti Redatini pihak sekolah pun melakukan sejumlah antisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang. Selain tindakan preventif secara medis, sekolah juga mendatangkan seorang Kiai untuk pendekatan secara agama.

Advertisement

“Para siswa juga dihimbau untuk selalu menjaga kesehatan agar saat sekolah bisa mengikuti pelajaran dengan hal. Begitu juga setiap akan berangkat sekolah berdoa agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya. JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif