SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SRAGEN–Puluhan siswa SMPN 3 Sragen kembali mengalami kesurupan sebelum pelajaran pertama dimulai sekitar pukul 07.00 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Menurut penuturan salah seorang siswa kelas IX, Rini, 14, kali pertama kesurupan dialami salah satu siswa kelas VII. Siswa itu pingsan sebelum bel jam pelajaran pertama berbunyi. Lantas disusul siswa lain yang juga mengalami kesurupan. Menurut penuturan Rini, siswa yang kesurupan berteriak histeris. Mereka menangis sejadi-jadinya. Bahkan ada siswa yang meronta-ronta meminta dibawa ke gudang sekolah.

“Kejadiannya sebelum bel jam pertama berbunyi. Awalnya hanya satu lalu disusul yang lain. Setidaknya ada 20 siswa yang kesurupan. Siswa yang kesurupan merata dari kelas VII-IX,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Jumat (21/9/2012).

Rini mengaku takut melihat teman-temannya bergantian mengalami kesurupan sejak Senin-Jumat (17-21/9). Lebih lanjut, dia mengatakan siswa yang Kamis (20/9) mengalami kesurupan tidak masuk sekolah pada Jumat. Mereka diminta libur dan istirahat di rumah oleh pihak sekolah.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, Joko Saryono, menjelaskan kejadian yang menimpa puluhan siswa diduga karena kondisi fisik dan psikologi siswa masih lelah usai mengikuti Perkemahan Sabtu dan Minggu (Persami), Sabtu-Minggu (15-16/9).

Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait kejadian itu. Dinas Pendidikan pun telah mengumpulkan guru untuk memberikan motivasi. Selain itu mereka juga mendatangkan tokoh agama untuk memberikan motivasi kepada anak-anak yang mengalami kesurupan maupun tidak.

Soal kegiatan belajar mengajar, Joko menuturkan tidak akan meliburkan seluruh siswa setelah kejadian yang menimpa siswa sejak Senin-Jumat (17-21/9). Menurut dia, tidak tepat apabila meliburkan siswa karena kejadian itu.

“Mungkin karena kelelahan lalu histeris. Kondisi itu menular ke teman-teman yang lain. Proses pembelajaran bisa terus berjalan. Yang sakit bisa istirahat dulu. Kami sudah mengupayakan penguatan kejiwaan dengan memanggil tokoh agama. Tidak perlu meliburkan sekolah,” tutur dia saat hadir di SMPN 3 Sragen untuk melihat kondisi siswa yang mengalami kesurupan, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya