Soloraya
Senin, 6 Maret 2023 - 09:07 WIB

Siswi SMK di Sragen Ini Terbitkan Buku Self Love untuk Remaja yang Suka Minder

Tri Rahayu  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Putri Ardila, penulis buku Self Love. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGENSiswi di SMK Muhammadiyah 1 Sragen berhasil menembus penerbitan dengan buku karyanya yang berjudul Self Love. Buku yang ditulis siswi Kelas X SMK itu berisi tentang motivasi bagi para kawula muda supaya tidak minder dan bisa menerima kekurangan pada dirinya.

Buku setebal 175 halaman itu ditulis Putri Ardila, gadis kelahiran Sragen, 19 Februari 2007, yang tinggal di Dukuh Gamping RT 018, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen. Sebuah dukuh yang terletak di ujung tenggara Kabupaten Sragen.

Advertisement

Ia menempuh perjalanan yang cukup jauh dari desanya menuju sekolahnya yang terletak di pusat Kota Sragen. Ia bisa berangkat sekolah pukul 05.45 WIB dan paling terlambat berangkat pukul 06.05 WIB.

Ia harus menempuh perjalanan sejauh 25 km untuk sampai sekolah. Dengan menaiki motor, Ia bisa sampai ke sekolah dalam waktu 25-30 menit.

Advertisement

Ia harus menempuh perjalanan sejauh 25 km untuk sampai sekolah. Dengan menaiki motor, Ia bisa sampai ke sekolah dalam waktu 25-30 menit.

“Menjadi penulis yang baik itu adalah pembaca yang hebat,” demikian kata perempuan yang akrab disapa Dilla, kepada Solopos.com, Senin (6/3/2023)..

Selama ini, Dilla sudah menulis sembilan cerita pendek (cerpen), 11 puisi, dan satu buku barunya yang akan dirilis ke pasaran pada 2023 ini. Semua tulisan cerpen dan puisi itu sudah dibukukan semua dalam bentuk antologi cerpen atau antologi puisi saat ikut event menulis. Terkadang, Dilla juga mengunggah karyanya di media sosial, seperti di Kompasiana.

Advertisement

Self Love itu mencintai diri sendiri yang dimulai dari hati. Kurang lebih seperti buku motivasi. Tebalnya sekitar 175 halaman,” kata Dilla.

Dilla mengisahkan inspirasi menulis tentang Self Love. Naskah buku itu, kata dia, sudah diambil Penerbit Ebiz yang beralamat di Jalan Sukawati, Tanete, Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

“Karena banyak antrean, jadi naskah saya baru dicetak saat ini. Selasa besok, model bukunya baru dikirim ke saya. Kalau saya setuju langsung cetak,” katanya.

Advertisement

Dilla memulai menulis Self Love pada pertengahan Desember 2022 dan selesai pada 10 Januari 2023. Buku Self Love merupakan buku solo pertama yang ditulis sendiri oleh Dilla secara mandiri tanpa ikut event menulis.

Awal mula kesukaan Dilla menulis sejak Agustus 2022 lalu karena ikut event menulis cerpen dan puisi. Kegemaran menulisnya berlanjut hingga terinspirasi untuk menulis Self Love.

“Aku dulu itu enggak bisa mencintai diri sendiri. Sukanya insecure [tidak percaya diri]. Terus aku berusaha membuat self love dengan caraku sendiri. Terus, kalau lihat teman-teman di sosial media atau pun di dunia nyata itu kok sama ya kayak aku dulu, suka nyalahin diri sendiri; enggak bisa menerima kekurangan diri sendiri, dan ya gitulah insecure terus,” kisah Dilla yang juga penerima beasiswa Mentari dari Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen.

Advertisement

Dengan kondisi tersebut, Dilla termotivasi membikin buku dan buku itu kemudian diperbanyak pada bagian quotes (kutipan atau sebuah petikan) karena Dilla tahu banyak anak sekarang yang suka mengunggah story menggunakan quotes.

“Jadi saya menerbitkan buku itu setengahnya dibayari penerbit dan setengahnya saya sendiri. Nah, aku kan masih pelajar. Menabung dari uang jajan juga enggak cukup. Jadi aku berusaha mencari dana. Alhamdulillah ada bantuan dari Lazismu,” katanya.

Dilla masih memiliki banyak ide untuk menulis. Bahkan ada penerbit yang mendesak Dilla untuk bikin suatu novel. Dorongan juga datang dari teman-teman Dilla agar bisa menerbitkan novel atau cerpen.

“Namun, agak susah. Aku enggak punya laptop untuk menulis. Selama ini menulis di ponsel dan susah banget buat mengoreksinya,” jelasnya.

Dilla kemana-mana membawa buku kecil dan bolpoin. Alat tulis itu digunakan Dilla ketika muncul ide karena ide itu muncul enggak tahu tempat dan waktu. Biasanya Dilla menulis di sekolah di kertas dan setelah sampai di rumah baru dipindah ke ponsel.

Dilla banyak memiliki ide sampai tertimbun belum sempat menulis, seperti cerpen, puisi, dan novel. Setiap hari, Dilla memiliki target sendiri untuk menulis satu cerpen atau satu puisi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif