Solopos.com, BOYOLALI — Suasana duka menyelimuti rumah siswa SMPN 5 Boyolali yang meninggal setelah menjadi korban kecelakaan lalu lintas atau laka di Bangjo Terminal Baru Boyolali, Kamis (25/5/2022).
Korban bernama Sabrina Aulia Kirani disemayamkan di rumahnya, Dukuh Rekuning, Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Rumah itu sudah penuh pelayat pada pukul 10.45 WIB.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Tampak pula para siswa teman-teman Sabrina dari SMPN 5 Boyolali. Sekitar pukul 11.00 WIB, jenazah Sabrina diberangkatkan untuk dimakamkan di permakaman dukuh setempat.
Terlihat ibu Sabrina, Tutik Nur Cahyati, histeris saat jenazah anaknya akan diberangkatkan menuju permakaman. Ia sempat terduduk lesu dan dibantu warga lain agar berpindah tempat.
Salah satu tetangga Tutik, Maryono, mengungkapkan sangat kehilangan sosok Sabrina yang meninggal akibat menjadi korban laka di bangjo Terminal Baru Boyolali. Ia mengenal Sabrina sebagai anak baik dan tak pernah membuat masalah.
Ia juga mengagumi Sabrina yang alim dan masih rajin belajar mengaji di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). “Kasihan sekali ibunya, bapaknya Sabrina itu meninggal dunia sekitar tiga tahun yang lalu karena stroke. Jadi Sabrina itu yatim, terus sekarang ibunya kehilangan anaknya ini,” kata dia.
Ia mengungkapkan Sabrina adalah anak kedua dari dua bersaudara. Pada saat kejadian, ibunya membonceng Sabrina di belakang sementara cucunya di depan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, kejadian laka yang mengakibatkan siswi SMPN 5 Boyolali meninggal di depan Bangjo Terminal Baru Boyolali tersebut melibatkan sepeda motor Yamaha Mio berpelat nomor AD 3427 DQ dan truk Hino Tronton berpelat nomor T 8953 AL.
Kecelakaan itu terjadi di lampu merah atau bangjo Terminal Baru Boyolali, tepatnya di Dukuh Ringinsari, Desa Penggung, Kecamatan Boyolali pada Kamis (25/5/2023) pagi. Saat itu, Sabrina berangkat ke sekolah diboncengkan ibunya.
Salah satu saksi mata yang juga petugas Supeltas atau Pak Ogah, Haryanto, menuturkan kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, saat ramai orang-orang berangkat kerja dan sekolah.
Tersenggol Truk
“Jadi dia dari arah barat ke timur [Semarang arah Solo], lampunya hijau, dia sudah jalan, sudah di garis kuning tengah itu, mau belok ke kanan, mau jalan ke SMP 5, tapi truk dari belakang kencang terus kayaknya nyenggol sedikit, dia [korban] itu jatuh dari boncengan, terus mungkin kena truk boks itu,” kata dia saat ditemui Solopos.com di dekat lokasi kejadian, Kamis.
Ia menjelaskan korban yang membonceng menyamping di belakang terjatuh sementara ibunya yang mengendarai motor tidak terjatuh karena tidak tersenggol.
“Mungkin kena besi pengaman truk [korbannya], terus jatuh. Tapi sebenarnya posisinya sepeda motor sudah benar karena dia mau belok ke kanan arah SMP 5, ” jelasnya.
Pada saat kejadian, ungkap dia, truk juga tidak menyenggol sepeda motor. Tapi kemungkinan hanya menyenggol korban hingga terjatuh. Korban yang memakai helm terlihat terluka di bagian belakang tubuh.
Ibu korban langsung terduduk dan histeris di lokasi. “Jadi truknya banting kiri, misal dia ke kanan pasti kena semuanya,” jelas dia.
Sementara itu, Kepala SMPN 5 Boyolali, Sri Rahayu, membenarkan Sabrina yang menjadi korban laka di Penggung adalah siswi kelas VIII C di sekolahnya.
“Kami SMPN 5 Boyolali sangat berduka karena kehilangan anak yang berprestasi, pendiam, dan enggak pernah buat masalah. Dia juga rajin sekolah,” kata dia.
Ia juga mengatakan Sabrina sering menjadi jawara di kelas. “Dia itu langganan terus lima besar,” kata Yayuk, sapaan akrab Sri Rahayu. Ia mengaku mengetahui kabar muridnya meninggal dunia karena ada polisi yang memberi kabar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
