SOLOPOS.COM - Ilustrasi kehamilan (dailymail.co.uk)

Solopos.com, SOLO — Untuk kali pertama, At alias Pt, remaja korban pencabulan yang diduga dilakukan Raja Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII, bertemu dan berbincang langsung dengan wartawan, Kamis (21/8).

Siswi SMK Swasta di Sukoharjo itu berjumpa dengan wartawan di Mapolres Sukoharjo. Wajahnya At terlihat muram, matanya pun terlihat sembap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia tak datang sendirian ke Mapolres Sukoharjo. Dia didampingi bibinya, Kumoro, dan kuasa hukumnya, Asri Purwanti. Mereka datang ke Sukoharjo dalam rangka mengantarkan tamu dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemui penyidik Polres Sukoharjo.

Kumoro menceritakan At tumbuh dan berkembang dalam keterbatasan kasih sayang. Ibunya meninggal dunia sejak dia masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK). Ayahnya memilih menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya. Sejak itulah, ia hanya mendapatkan kasih sayang bibinya.

“Saat itu, usianya masih 5 tahun dan dia sudah ikut saya,” ujar Kumoro, yang kini menjadi ibu angkatnya saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Kamis.

Sejak kecil, lanjut Kumoro, At jarang bepergian. Dia biasanya hanya bermain di tepi sawah bersama teman-temannya. Saat beranjak remaja, imbuh Kumoro, dia juga masih lugu. Setiap hari, ia menghabiskan waktu di rumah, sesekali bergaul dengan tetangga.

”Makanya keluguan inilah yang membuat dia mudah diperdayai temannya,” tukas Kumoro.

Saat ditemui para wartawan, At sempat kaget. Namun, tak berselang lama, ia bisa menenangkan diri. ”Kalau ingat kejadian masa lalu, dia langsung menangis. Kadang, baru ditanya sedikit saja langsung terdiam dan menangis,” ujar sang pengacara, Asri.

Perlahan, At akhirnya bersedia menjawab pertanyaan para wartawan. Ketika ditanya cita-citanya, dengan malu-malu ia pun menjawab, ”Ingin jadi fotografer,” ujar dia sembari tersenyum.

Sementara itu, Asri menepis tudingan miring kepada At yang disebut sebagai anak nakal yang doyan keluyuran malam. Tudingan itu terkait dengan kasus yang menimpanya saat ini, yakni korban tindak kejahatan seksual.

”Saya bela mati-matian anak ini, karena dia memang anak polos dan lugu. Kalau memang nakal, kenapa pakai dibius segala ketika diajak kencan,” ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Polres Sukoharjo masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi telah menetapkan Wt sebagai buronan. Wt diduga merupakan muncikari yang mengetahui identitas pelaku pencabulan yang menyebabkan At kini hamil. Namun, hingga sekarang aparat Polres belum memberikan isyarat akan memeriksa PB XIII yang diduga sebagai pelaku dalam kasus ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya