SOLOPOS.COM - Penasihat AT, Asri Purwanti menggendong bayi AT yang dilahirkan Selasa (25/11/2014). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO–Skandal raja Solo, kasus dugaan pencabulan PB XIII dengan korban AT terus diusut kepolisian. AT telah melahirkan bayi laki-laki, Selasa (25/11/2014) lalu.

Keluarga korban kejahatan seksual anak di bawah umur, At, akan memohon kepada Pengadilan Negeri (PN) Sukoharjo untuk mengubah status At, dari ibu menjadi kakak dari bayi yang dilahirkan Selasa (25/11) lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Langkah itu diambil demi melanjutkan masa depan At yang dinilai masih panjang. Penasihat At, Asri Purwanti mengaku telah memikir matang-matang langkah tersebut.

Bersama keluarga lainnya, kata Asri, telahdisepakati bahwa bayi yang lahir dari rahim At akan diasuh keluarga At layaknya anak sendiri.

“Namun, status atau legal hukumnya nanti diubah menjadi adik At, bukan anak dari At,” ujar Asri saat ditemui Solopos.com di Kartasura, Kamis (27/11/2014).

Lebih jauh Asri menjelaskan, perubahan status hukum bayi tersebut bukan dimaksudkan untuk mengambil atau memisahkan bayi dari ibu kandungnya.

Namun, semata-mata untuk menjaga keberlangsungan masa depan ibu dan anaknya yang jauh lebih panjang. Sebab, saat ini usia At masih terbilang di bawah umur yang secara kesiapan mental belum bisa dianggap mampu merawat dan mendidik anak bayi.

“Jadi, hanya status di KK [kartu keluarga] saja bayi tersebut ikut keluarga At, dalam hal ini bibinya. Kami nanti akan memohonkan kepada Pengadilan Negeri
Sukoharjo,” terang Asri.

Menurut Asri, setelah perubahan status tersebut, At akan kembali sekolah untuk menggapai cita-citanya setinggi mungkin. Dia tak menginginkan, status formalitasnya sebagai seorang ibu atau masa lalunya yang kelam menghambat karier dan masa depan At untuk hidup lebih baik.

“Alasan kami untuk mengubah status tersebut sangat masuk akal dan semata-mata demi bayi dan ibu bayi,” paparnya.

Kondisi Membaik

Kumoro, Bibi At, menambahkan kondisi kesehatan At kini sudah membaik. Tak hanya itu, ia juga sudah bisa menerima kehadiran bayi yang dulu sempat akan digugurkan karena mengalami depresi berat.

“Saat ini, sejak ada pendampingan, kondisi At sudah membaik. Apalagi setelah melihat anaknya lahir dengan sehat dan selamat,” paparnya.

Soal perubahan status At dan bayinya, Kumoro juga tak keberatan. Menurutnya, langkah itu dilakukan demi kebaikan At dan bayi juga.

“Keluarga pasti akan merawat dan menjaga bayi itu sebagaimana anaknya sendiri. Kalau At harus menanggung sebagai ibu, justru kasihan At dan bayinya,” paparnya.

Berdasarkan salinan surat yang didapat Solopos.com, bayi At lahir dengan
selamat, meski melalui persalinan caesar. Berat bayi ialah 3,1 kg dan
panjang 48 cm.

Bayi tersebut sempat dikhawatirkan mengalami cacat lantaran selama dalam kandungan, At sempat mencoba mengugurkan kandungannya dengan berbagai cara.

“Mulai dipukuli, guling-guling, dan minum cairan tertentu. Ternyata, Tuhan berkehendak lain. Bayi itu lahir dengan sehat bugar,” papar Asri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya