SOLOPOS.COM - Korban pencabulan, At, 16, membuat kerajinan tangan dari kain di rumah budenya di Baki, Sukoharjo, Minggu (28/9/2014). Kegiatan itu dilakukan remaja itu untuk mengisi waktu luang setelah putus sekolah. (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO-Keluarga korban trafficking, At, 14, segera menagih janji
jaminan pendidikan yang pernah disampaikan oleh kalangan DPRD Sukoharjo.

Pasalnya, setelah At melahirkan bayi yang dikandungnya, Selasa (25/11/2014) lalu, keluarga telah sepakat untuk mendorong At melanjutkan pendidikannya sesuai dengan minat dan bakatnya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penasihat hukum At, Asri Purwanti, mengatakan janji dan komitmen DPRD tersebut disampaikan kepada keluarganya sekitar tiga bulan lalu.

Terkait itulah, Asri akan menemui pimpinan DPRD Sukoharjo dalam waktu dekat. Selain memberikan kabar terkini terkait kondisi At, pihaknya juga ingin mengingatkan kembali komitmen DPRD beberapa waktu lalu untuk memberikan pendampingan secara penuh atas pendidikan At.

“Saat ini, korban sudah melahirkan dan akan mulai sekolah lagi,” papar Asri

ketika ditemui Solopos.com akhir pekan lalu. Terkait jaminan pendidikan At, Asri akan menanyakan seperti apakah jaminan pendidikan yang dimaksudkan tersebut.

Apakah itu sebatas biaya sekolah, ataukah menyangkut biaya pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

“Makanya itu, kami ingin menanyakan jaminan pendidikan yang seperti apakah itu,” paparnya.

Saat ini, kata Asri, keinginan sekolah At sudah tak terbendung lagi. Hal itu sangat menggembirakan baginya lantaran tak mudah bagi seorang korban pemerkosaan bisa memiliki motivasi kuat untuk melanjutkan pendidikan.

“Ini semua juga berkat pendampingan psikolog dan keluarganya yang terus menyemangati tanpa henti,” paparnya.

Namun, Asri dan keluarganya belum menentukan sekolah mana yang akan dipilih At nantinya. Yang terpenting, imbuhnya, sekolah tersebut bisa memberikan kenyamanan dan keamanan bagi At untuk belajar.

“Kita belum tahu sekolah mana yang akan dipilih. Kemungkinan tetap SMK untuk
menyalurkan bakat dan minat At sebagai fotografi,” paparnya.

Aspirasi Warga
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Giarto mengaku akan memfasilitasi aspirasi keluarga korban kejahatan seksual tersebut.

Sebagai wakil rakyat, kata Giarto, membantu warganya yang memiliki aspirasi adalah sebuah kewajiban. “Mangga silakan datang dan temui wakil rakyat. Kami pasti memfasilitasi,” ujarnya ketika dihubungi Solopos.com, Minggu (30/11/2014).

Menurut Giarto, bentuk fasilitasi wakil rakyat salah satunya ialah menghubungkan dengan dinas terkait yang memiliki kewenangan sebagai pelaksana tugas pemerintahan. Jika itu terkait pendidikannya, imbuhnya, pihaknya akan membantu memfasilitasi agar Dinas Pendidikan Sukoharjo turun tangan dan memberikan jaminan pendidikan.

“Saya kira itu aspirasi yang sangat wajar ya, seorang warga meminta jaminan pendidikan karena menghadapi persoalan yang cukup kompleks,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya