SOLOPOS.COM - Suasana salah satu sisi lokasi proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja di wilayah Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Senin (10/7/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com Stories

Solopos.com, KLATEN — Keberadaan jalan tol Solo-Jogja digadang-gadang menjadi peluang mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru dengan adanya empat exit toll di Kabupaten Klaten.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Guna menangkap peluang tersebut, Pemkab Klaten telah menyiapkan sejumlah skenario. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan keberadaan empat exit toll di Klaten bakal dimaksimalkan sebagai wilayah pengembangan ekonomi baru.

Keberadaan exit tol di sepanjang jalan tol Solo-Jogja yang bakal lebih dari satu lokasi menjadi peluang yang harus ditangkap. “Yang jelas bagaimana pelaku UMKM bisa menangkap peluang di sana [exit tol],” kata Pandu saat diwawancarai Solopos.com di Pemkab Klaten, Kamis (13/7/2023).

Pemkab bakal memaksimalkan identitas Klaten di lokasi yang menjadi lokasi exit tol Solo-Jogja. Pandu membenarkan ada rencana pembenahan bangunan secara fisik untuk menunjukkan identitas Kabupaten Bersinar di kawasan-kawasan yang bakal menjadi exit tol.

“Agar mereka yang melintas tol tahu sedang berada di Klaten,” jelas Pandu. Seiring rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja, Pemkab merevisi Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Perda RTRW terbaru yakni Perda No 10/2021 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Klaten Tahun 2021-2041 sudah mempertimbangkan keberadaan tol Solo-Jogja-Kulonprogo.

Hal itu setidaknya seperti yang terlihat pada peta rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Klaten yang menunjukkan keberadaan tol yang membelah dari ujung timur laut hingga barat daya.

Terkait rencana keberadaan jalan tol Solo-Jogja terhadap pengembangan industri di Klaten, Pandu mengatakan sebelumnya peluang pengembangan industri sudah cukup terbuka. Seiring pembangunan jalan tol Solo-Jogja, Pandu berharap bisa semakin menumbuhkan investasi.

Dia tak menampik ada pengembangan kawasan peruntukan industri baru pada Perda RTRW yang disinergikan dengan pengembangan tol Solo-Jogja. “Seperti di Kecamatan Tulung itu termasuk wilayah baru [ada kawasan peruntukan industri] dan disetujui. Karena itu menjadi akses penting juga di wilayah perbatasan dengan Boyolali,” kata dia.

Kawasan Peruntukan Industri

Pada Perda RTRW No 10/2021, total luas kawasan peruntukan industri di Klaten sekitar 1.690 hektare (ha). Kawasan peruntukan industri itu tersebar di 23 kecamatan meliputi Bayat, Cawas, Ceper, Delanggu, Gantiwarno, Jatinom.

Kemudian Jogonalan, Juwiring, Kalikotes, Karanganom, Karangdowo, Kebonarum, Klaten Selatan, Klaten Tengah, Klaten Utara, Ngawen, Pedan, Polanharjo, Prambanan. Lalu Trucuk, Tulung, Wedi, dan Wonosari.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Klaten, Agus Suprapto, mengatakan rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja dengan empat exit di Klaten diharapkan bisa mendongkrak investasi.

Redesain Jalan Tol Solo-Jogja di Klaten exit tol
Patok lahan yang bakal terdampak pembangunan akses exit toll Solo-Jogja di Klaten Utara, Senin (9/1/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

“Jalan tol menjadi sarana dan prasarana otomatis arus lalu lintas terutama masuknya bahan baku tentunya lebih lancar. Apalagi exit tol di Klaten banyak. Ini tentunya akan menarik investor untuk lebih menginvestasikan modal mereka di Klaten,” kata Agus.

Agus juga menilai banyak peluang investasi yang bisa ditangkap di lokasi-lokasi jalur exit tol. Lantaran hal itu dia mendorong warga serta kepala desa untuk mengembangkan daerah-daerah yang berada di dekat kawasan exit tol untuk kegiatan ekonomi terutama para pelaku UMKM.

Proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja yang melintasi 50 desa di 11 kecamatan Kabupaten Klaten itu hingga kini terus bergulir. Ditargetkan, konstruksi jalan tol untuk ruas Kartasura-Klaten selesai pada kuartal kedua 2024.

Di Klaten juga bakal ada sejumlah exit toll. Tiga exit toll mengarah ke ruas jalan utama maupun jalan nasional. Exit toll Karanganom mengarah ke jalan raya Jogja-Solo di Desa Kuncen, Kecamatan Ceper.

Memperkuat Identitas Daerah

Exit toll Ngawen mengarah ke ruas jalan utama di wilayah kota Kabupaten Klaten, serta exit tol Prambanan yang mengarah ke ruas jalan raya Solo-Jogja di wilayah Jogonalan dan Prambanan.

Rencananya, ada dua rest area tol di wilayah Klaten yang masing-masing berada di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen serta wilayah Desa Demakijo-Jagalan, Kecamatan Karangnongko.

Terkait banyaknya exit tol di Klaten, Bupati Klaten, Sri Mulyani, menilai besar peluang warga yang melintasi tol untuk mampir ke Klaten.

“Ya senang lah [ada empat exit tol]. Semakin banyak exit tol semakin banyak akses ke Klaten. Semakin banyak peluang pengguna tol masuk ke wilayah Klaten. Berarti menguntungkan,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pendapa Pemkab Klaten, Kamis (25/5/2023).

Soal upaya menangkap peluang keberadaan empat exit tol Solo-Jogja di Kabupaten Bersinar, Mulyani mengatakan Pemkab bakal menyiapkan identitas-identitas daerah yang bisa membawa daya tarik pengguna tol mampir ke Kabupaten Bersinar.

“Kami sudah siapkan di area-area exit tol itu akan kami bangun bangunan-bangunan yang membawa daya tarik orang masuk ke Klaten,” jelas Mulyani.

Ditanya apakah bangunan yang dimaksud bisa digunakan untuk UMKM di Klaten, Mulyani mengatakan tergantung kepemilikan aset di dekat exit tol. “Tergantung asetnya. Kalau asetnya Pemkab, kami tangkap. Kalau asetnya masyarakat, kami baguskan sarana dan prasarana transportasinya dengan sendirinya mereka berkembang,” ungkap dia.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya