SOLOPOS.COM - Aktivitas penanaman pohon sebagai bentuk dukungan pengembangan perfilman di Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar, Kamis (24/2/2022). (Istimewa - ISI Solo)

Solopos.com, SOLO — Aktor senior Slamet Raharjo mendukung pengembangan wisata perfilman di Taman Watugambir, Desa Karang, Karangpandan, Karanganyar. Ditemani para staf Jurusan Film dan Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Solo, dan Pimpinan Daerah Karanganyar, ia melakukan kunjungan ke lokasi tersebut, Kamis (24/2/2022).

Dalam kesempatan itu, Slamet, menyatakan komitmennya untuk turut mendukung pengembangan film berbasis sosial kemasyarakatan di wilayah Karangpandan. Sesuai dengan konsentrasinya selama ini yakni film komersial yang tak pernah jauh dari dinamika masyarakat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Slamet juga turut serta dalam penanaman tiga pohon langka yakni pohon bodhi, kalpataru, dan kuntobimo di dekat Laboratorium Sosial Perfilman Watugambir. Ia ditemani pengajar sekaligus Wakil Rektor III ISI Solo, Sugeng Nugroho, mewakili Rektor ISI Solo, serta Asisten II Sekda Karanganyar, Titis Sri Jawoto.

Baca juga: 5 Film Indonesia Berjaya di Kancah Perfilman Internasional Selama 2021

“Penanaman tiga pohon ini bisa menjadikan Watugambir seperti halnya desertasi purna tokoh pendidikan ki Hajar Dewantara, menjadi Tamansari-nya pengetahuan, dalam hal ini pengetahuan perfilman bagi masyarakat dan juga akademisi,” kata Slamet dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Jumat (25/2/2022).

Sementara, Titis mengatakan kawasan Watugambir dikembangkan sebagai ruang edukasi perfilman agar mendukung ketrampilan masyarakat sekitar. Harapannya konten lokal di wilayah Watugambir terangkat sehingga meningkatkan produktivitas warga. Mengingat potensi konten di sana cukup melimpah.

Saat ini Watugambir telah dilengkapi dengan danau buatan, wahana river tubing, limasan untuk pertemuan, lapangan sebagai campingground, serta outdoor cinema teater berkapasitas 1.000 orang. Dalam waktu dekat, akan dibangun dua joglo untuk kegiatan workshop, serta pengembangan beberapa unit homestay untuk pelatihan.

Koordinator Laboratorium Sosial Perfilman dari ISI Solo, Titus Soepono Adji, mengatakan bahwa laboratorium tersebut nantinya dijadikan sebagai pusat belajar para film ISI Solo. Harapannya ke depan program tersebut juga memberi manfaat bagi masyarakat berupa peningkatan skill dalam pembuatan film.

Baca juga: Masjid Ini Dipercaya Tertua di Karanganyar, Ada Setelah Era Majapahit

Sejak pertama dirintis akhir 2021 lalu ISI Solo telah melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya yakni kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka di lapangan desa. Dalam program tersebut sebanyak 24 mahasiswa berkegiatan memproduksi film bersama masyarakat di Desa Karang. Hasilnya ditayangkan dalam acara Karang Film Festival pada hari jadi Karanganyar, Sabtu (16/11/2021) lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya