SOLOPOS.COM - Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno mengambil bagian daging ayam saat acara slup-slupan Kantor Baru DPC PDIP Sragen di Gambiran, Sine, Sragen, Minggu (11/6/2023) malam. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Para kader dan struktural DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen diwanti-wanti jangan sampai melakukan perbuatan tercela yang dapat mencoreng nama partai karena sanksi terberatnya dipecat.

Pesan itu diungkapkan Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukawati, saat ditemui wartawan di sela-sela kegiatan slup-slupan penggunaan kantor baru DPC PDIP Sragen yang terletak di Jalan Raya Sukowati Gambiran, Sine, Sragen, Minggu (11/6/2023) malam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Slup-slupan penggunaan gedung baru itu dikemas dalam bentuk sarasehan struktural partai bersama tokoh masyarakat serta istigasah bersama. Peresmian gedung tersebut masih menunggu penjadwalan di DPP.

“Malam ini kami slup-slupan. Setelah menempati gedung milik Pemkab Sragen di Sragen Wetan sejak 1999, sekarang PDIP sudah memiliki kantor baru. Aset Pemkab yang disewa itu dikembalikan ke Pemkab. Senin mulai penyelesaian surat-menyurat. Aset lama tetap dimanfaatkan seperti AC dan yang lainnya, terutama joglo yang punya nilai sejarah sejak zaman Mbah Slamet Basuki tetap dipindah ke kantor baru,” ujar Bowo, sapaan akrab Ketua DPC PDIP Sragen.

Bowo berharap semua aktivitas kepartaian bisa menggunakan gedung baru. Gedung itu ada hall, musala, kantor sekretariat, ruang rapat, dan seterusnya. Bowo juga mewanti-wanti para kader dan struktural partai untuk menjaga nama baik partai.

“Hindari perbuatan tercela. Saya wanti-wanti betul, jangan sampai ada karena sanksi terberatnya bisa dipecat. Terutama jangan sampai ada kader yang terlibat dalam kasus narkoba. Semua bakal calon anggota legislatif sudah tes bebas narkoba karena hal itu sesuai persyaratan dari KPU [Komisi Pemilihan Umum],” katanya.

Slup-slupan kantor baru itu bertepatan dengan Minggu Pon, hari yang sengaja dipilih Bowo. Minggu Pon itu sengaja dipilih Bowo karena hari dan weton kakaknya yang tidak lain Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau Bupati Sragen.

Setelah Minggu Pon berarti Senin Wage yang ternyata juga hari dan wetonnya Bowo sendiri.

“Persis tujuh bulan selesai pembangunan kantor ini. Dulu pas peletakan batu pertama mengambil momentum Senin Wage dan besok juga Senin Wage,” katanya.

Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno, melihat neptu Minggu Pon itu memiliki angka 12. Dalam perhitungan Jawa, kata dia, angka 12 jatuh pada jodoh.

Dia berharap semua bisa berjodoh, termasuk berjodoh dalam pemenangan PDIP pada Pemilu 2024.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir dalam kesempatan itu dan dinobatkan sebagai kader terbaik PDIP Sragen. Yuni, sapaannya, kagum dengan perubahan pada joglo yang dipoles baru. Dia bersyukur PDIP sudah memiliki kantor baru.

Sebelumnya, Yuni mengatakan PDIP menjadi satu-satunya partai yang menggunakan aset Pemkab. Kendati menggunakan aset pemerintah, kata Yuni, PDIP bisa memberi contoh untuk mentaati aturan dan regulasi dalam sewa aset Pemkab.

“Sekarang PDIP punya kantor kebanggaan. Aset yang di Sragen Wetan dikembalikan ke pemerintah. Sekarang PDIP punya wadah berkumpul dan merupakan kantor paling bagus, paling jos, dan paling hebat di Sragen. Ada gambar pulau-pulau di Indonesia sebagai simbol nasionalisme di depan kantor PDIP ini,” katanya.

Yuni berpesan kepada warga Gambiran kalau ada kader PDIP yang membuat ontran-ontran bisa dilaporkan atau ditegur langsung. Dia menyatakan PDIP sekarang menjadi partai yang bisa dipercaya bukan partainya wong mendem, bukan partainya preman, tetapi PDIP punya ideologi Pancasila yang dipegang teguh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya