SOLOPOS.COM - Orang tua mendampingi anaknya saat proses verifikasi berkas untuk PPDB di SMA Negeri 1, Solo, Kamis (15/6/2023). (Solopos/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkomitmen membangun SMA Negeri di Kecamatan Laweyan dengan menggunakan aset pemerintah agar tidak membangun dari nol.

Selain itu, juga akan menambah rombongan belajar (rombel) SMAN 9 Solo di Kecamatan Pasar Kliwon tahun depan. Hal itu disampaikan Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (3/7/2023). Gibran meminta warga yang tak diterima di SMA Negeri untuk melanjutkan ke SMA swasta pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tapi tahun depan saya sudah komitmen, Pak Gubernur juga pasti akan mendukung untuk penambahan lagi SMA di area Laweyan,” kata dia.

Sebagai informasi, belum ada SMA Negeri di Kecamatan Laweyan, Solo, sejauh ini. Selain itu, untuk kali pertama tersedia SMA Negeri di Kecamatan Pasar Kliwon dengan jumlah kelas atau rombel terbatas untuk PPDB 2023/2024 atau tahun ini.

Ditanya wartawan lokasi atau aset Pemkot Solo mana yang akan disiapkan untuk SMA Negeri di Kecamatan Laweyan, Gibran belum mau menjelaskan lebih detail. Gibran mengatakan persoalan kebutuhan SMA Negeri dengan pemberlakuan zonasi menjadi persoalan di wilayah setempat setiap tahun.

“Sebelum saya menjabat Wali Kota Solo juga permasalahannya sama terus. Makanya di tahun ini ada penambahan SMA [di Kecamatan Pasar Kliwon]. Insyaallah tahun depan ada penambahan SMA lagi,” ujarnya.

Gibran mengatakan dengan menggunakan aset milik Pemkot Solo untuk dijadikan SMA Negeri membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng tidak perlu membangun sekolah dari nol. Pemkot Solo dan Pemprov Jateng juga berkomitmen menambah rombel untuk SMA Negeri 9 Solo pada PPDB tahun depan.

Ditanya mengenai jumlah kebutuhan tenaga pengajar atau karyawan SMA Negeri yang baru di Kecamatan Laweyan dan Kecamatan Pasar Kliwon, Gibran menjelaskan kebutuhan itu merupakan tanggung jawab Pemprov Jateng.

“Pokoknya ‘kan kita menyerahkan aset kita, kita dukung penuh, dari provinsi itu juga dukung penuh, ya. Masalah tenaga pendidik, masalah aset, nanti kita atur ya. Untuk persiapan tahun depan lagi dan juga penambahan rombel yang di SMA yang baru,” ujarnya.

Menurut dia, sejumlah kekurangan pada SMA Negeri 9 Solo, antara lain besaran ruang kelas yang tadinya untuk murid tingkat SD kini untuk murid tingkat SMA, termasuk menambah jumlah pengajar.

“Komplain-komplain yang masuk sudah kami tampung semua,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya