SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras sebagai fidyah. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- SMPN 2 Karanganyar membagikan paket sembako secara bertahap untuk orangtua siswa dan alat tulis untuk siswa terdampak Covid-19.

Ditanya Covid-19 di Karanganyar Berakhir, Begini Jawaban Bupati

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala SMPN 2 Karanganyar, Sumarni, menuturkan bantuan disalurkan secara bertahap. Bantuan berupa paket sembako dari donasi guru dan staf SMPN 2 Karanganyar, alumni, dan donatur lain.

Dimulai pada 17 Maret lalu, SMPN 2 Karanganyar menyalurkan 170 paket sembako. Donasi dari alumni angkatan 87 kelas A, guru, dan staf SMPN 2 terkumpul Rp17 juta. Sebanyak 130 paket sembako diserahkan kepada pelajar SMPN 2 dan sisanya disalurkan kepada warga yang tinggal di lingkungan sekitar sekolah dan pekerja informal terdampak Covid-19.

Donasi tahap kedua dilaksanakan memperingati Hari Pendidikan Nasional. Alumni angkatan 77 memberikan paket sembako dan sejumlah uang untuk 13 orang guru dan honorer, guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT).

Pemkab Tak Gelar Perayaan HUT Karanganyar, Anggaran Dipangkas untuk Covid-19

SMPN 2 Karanganyar juga menyerahkan bantuan berupa uang untuk siswa yang memiliki anggota keluarga sakit menahun, kurang mampu, maupun tinggal bersama wali murid yang sudah lanjut usia. Bantuan diserahkan berdasarkan data yang dihimpun guru dan wali murid saat melakukan kunjungan rumah siswa.

Donasi Dampak Covid-19

Donasi tahap tiga bekerja sama dengan komunitas alumni UGM Yogyakarta, Kagama. Sumarni menceritakan bahwa mereka memberikan 24 paket sembako. Pihak sekolah menggalang donasi sehingga total terkumpul 34 paket sembako dan 35 paket alat tulis untuk siswa. Paket alat tulis dibeli melalui program infaq di sekolah.

Cegah Kerumunan, Satpol PP Wonogiri Rajin Patroli di Pusat Perbelanjaan

"Dampak Covid-19 ini kepada psikologi. Dengan memberikan sedikit kepedulian kepada orang lain, harapan kami bisa mengurangi rasa takut. Menguatkan hati mereka biar tidak terlalu mikir gimana enggak dapat uang dan lain-lain. Mendekatkan pihak sekolah dengan orangtua siswa. Memberikan kekuatan mental. Barangnya enggak seberapa. Tapi bisa bikin senang orangtua. Semoga bisa menginspirasi orang lain," tutur Sumarni saat dihubungi Solopos.com, Minggu (17/5/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya