Soloraya
Minggu, 26 Juni 2022 - 20:46 WIB

SMPN di Sragen Kota Kurang Siswa, Berjarak 4 Menit dari Kantor Bupati

Tri Rahayu  /  Sri Sumi Handayani  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMP (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 22 SMP Negeri dari total 49 SMPN di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah kekurangan siswa.

Meski begitu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen tidak akan membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) gelombang II. Hasil PPDB tersebut harus diterima seluruh SMP Negeri tersebut.

Advertisement

Kuota siswa di 22 SMPN di Sragen itu tak terpenuhi dalam pelaksanaan PPDB 2022 yang berakhir pada Jumat (24/6/2022). “Data sementara, SMP negeri yang belum terpenuhi kuotanya sebanyak 22 SMP dari 49 SMP negeri di Sragen. Sebanyak 22 SMP yang kekurangan siswa itu mayoritas berada di daerah pinggiran,” jelas Wakil Ketua Panitia PPDB Online Sragen 2022, Sukisno, Sabtu (25/6/2022).

Sayangnya, bukan hanya SMPN di daerah pinggiran yang terdeteksi kekurangan siswa pada PPDB 2022. Dari 22 SMP negeri itu, sebut dia, ada satu SMP di Sragen Kota yang kekurangan siswa, yakni SMPN 3 Sragen.

Advertisement

Sayangnya, bukan hanya SMPN di daerah pinggiran yang terdeteksi kekurangan siswa pada PPDB 2022. Dari 22 SMP negeri itu, sebut dia, ada satu SMP di Sragen Kota yang kekurangan siswa, yakni SMPN 3 Sragen.

SMPN 3 Sragen ini berada di Jl. Gatot Subroto No.57, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen. Hasil penelusuran Solopos.com, SMPN 3 Sragen ini tidak jauh dari Kantor Bupati Sragen.

Baca Juga : Waduh, Hampir Separuh dari Total SMPN di Sragen Kekurangan Siswa

Advertisement

“SMPN 3 Sragen ini memang menjadi pekerjaan rumah Disdikbud Sragen karena belum menjadi pilihan favorit masyarakat. Pada tahun lalu juga kekurangan siswa. PPDB 2022 ini sebenarnya sudah diarahkan bisa menampung siswa dari Tangkil, Kedungupit, hingga Gabus. Tetapi bukan menjadi pilihan favorit anak dan orang tua,” ujarnya.

Bukan Kali Pertama

Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen ini mengatakan kekurangan siswa di puluhan SMP negeri itu disebabkan banyak faktor. Salah satunya, faktor orang tua memilih sekolah yang dianggap favorit. Tetapi, ada juga orang tua yang salah memilih jalur.

SMP negeri yang kekurangan siswa, menurutnya, harus menerima apa adanya karena tidak boleh membuka PPDB gelombang II. Ia menerangkan tahapan PPDB 2022 masih ada verifikasi dan aduan masyarakat yang dibuka Sabtu-Senin (25-27/6/2022). Hasil final PPDB akan diumumkan pada Selasa (28/6/2022).

Advertisement

Baca Juga : Aduan PPDB Online di Sragen Membeludak, Ini Masalahnya

“Pengumuman itu akan ditempel di sekolah dengan tanda tangan kepala sekolah dan mengetahui Kepala Disdikbud,” katanya.

Salah satu sekolah yang kekurangan siswa, SMPN 2 Kalijambe. Wakil Kepala Bidang Humas SMPN 2 Kalijambe, Johan Wahyudi, mengaku hanya ada 89 siswa yang mendaftar pada PPDB Online 2022. Padahal kuotanya 128 siswa.

Advertisement

Kekurangan siswa ini bukan kali pertama dialami SMPN 2 Kalijambe. Tahun lalu dari kuota 128 orang hanya terpenuhi 105 anak. “Kekurangan siswa itu banyak faktornya. Di daerah saya dan sekitar sekolah ada delapan SMP/MTs negeri dan swasta. Artinya, kuota besar tetapi peminat sedikit. Itu pun berkurang karena banyak anak lulusan SD yang memilih sekolah di kota. Jadi persaingan di Kalijambe itu berat,” ujar Johan.

Hingga pendaftaran berakhir jumlah pendaftar yang lewat jalur zonasi ada 6.752 orang. Pendaftar lewat jalur prestasi ada 1.886 orang dan jalur perpindahan tugas orang tua sebanyak 28 orang.

Kemudian, jalur afirmasi keluarga kurang mampu (KKM) sebanyak 817 orang, jalur afirmasi panti-disabilitas 1 orang. Berikutnya, jalur afirmasi anak yatim karena Covid-19 sebanyak 14 orang. Terakhir, jalur afirmasi nakes Covid-19 sebanyak 42 orang.

Baca Juga : PPDB 2022 Sragen, 14.943 Lulusan SD/MI Berebut 49 SMP Negeri

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif