Soloraya
Senin, 5 Oktober 2020 - 16:43 WIB

Soal Bentrokan di Pedan Klaten, Danrem Warastratama: Jangan Saling Menyalahkan & Main Hakim Sendiri

Ichsan Kholif Rahman  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komandan Korem 074/Warastratama, Kolonel Inf. Rano Tilaar, saat berkunjung ke Kodim 0724/ Boyolali, Senin (13/7/2020). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO – Danrem 074 Warastratama Kolonel (Inf) Rano Tilaar angkat bicara terkait bentrokan yang terjadi di sekitar Pasar Pedan, Klaten, Minggu (4/10/2020) malam. Dia menyebut nilai-nilai persaudaraan apalagi jika tergabung dalam ormas atau perguruan silat semestinya tidak terdistorsi hingga akhirnya saling menyalahkan.

Danrem saat dijumpai wartawan di sela-sela kegiatannya pada Senin (5/10/2020) mengatakan pengalamannya saat bertugas di Provinsi Timor-Timor atau saat ini Timor Leste pada 1995, pemuda di Timor Leste sangat gandrung pencak silat.

Advertisement

Olahraga itu dibawa oleh TNI yang bertugas di sana. Ironisnya, mereka melepas status WNI namun tidak melepaskan status anggota pencak silat Indonesia.

"Pencak silat tambah menjamur di sana, tetapi terjadi distorsi. Selain menjadi olahraga seni budaya, seharusnya dilestarikan bangsa Indonesia, ada nilai-nilai persaudaraan. Pemahaman persaudaraan di sini mengarah pada hal negatif bukan image positif," papar Danrem.

Lempar Batu Hingga Bakul Sate Dipukuli, Inilah 5 Fakta Bentrokan di Pasar Pedan Klaten

Advertisement

Ia menambahkan persaudaraan itu menciptakan ikatan batin berlebihan dengan menyalahkan orang benar, membenarkan orang salah, bahkan mencampuri urusan penegakkan hukum. Hal itu membawa berdampak berlebihan ketika ada konflik atau bentrokan.

"Semuanya ingin main hakim sendiri di lapangan. Itu yang terjadi di Klaten maupun beberapa waktu lalu di Solo saat beberapa oknum berusaha untuk mengambil jalan pintas pada proses hukum berjalan," imbuh Danrem.

Danrem 074 Warastratama Kolonel Inf Rano Tilaar memastikan jajaran Korem 074 Warastratama akan terus menjaga komunikasi dan koordinasi dengan kelompok perguruan silat maupun organisasi masyarakat (ormas) di Soloraya. Hal itu untuk menjaga situasi kondusivitas Solo karena olahraga silat menjunjung nilai sportivitas.

Advertisement

Bakul Klambi di Sukoharjo Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Rumahnya Digeledah

Danrem menyebut inti dari organisasi pencak silat yakni olahraga dengan nilai sportivitas. Nilai-nilai sportivitas tidak akan terwujud jika saling keroyok. Ia menambahkan persaudaraan harus diartikan secara proporsional.

"Pengertian persaudaraan bukan membela yang salah dan membenarkan yang salah. Kami juga sudah menyampaikan ke anggota, bahwa kelompok pencak silat merupakan hal positif yang seharusnya dimanfaatkan," ujar Danrem.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif