Soloraya
Minggu, 10 September 2023 - 14:52 WIB

Soal Capres, PKR Tunggu Sinyal dari Langit dan Jangan Beli Kucing dalam Karung

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), Tuntas Subagyo, usai menerima gelar kehormatan Doktor Honoris Causa di Hotel Brothers Solo Baru, Sukoharjo, Sabtu (9/9/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) belum menentukan sikap dalam kontestasi Pemilu 2024.

Ketua Umum PKR, Tuntas Subagyo, masih menunggu sinyal dari langit terkait figur Capres-Cawapres mana yang akan didukung tahun depan.

Advertisement

Pernyataan itu disampaikan tuntas saat diwawancara wartawan seusai penganugerahan dan pengukuhan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (DR HC) Sabtu (9/9/2023) di Hotel Brothers Solo Baru, Sukoharjo.

“Kami masih netral, belum ke mana-mana. Masih menunggu sinyal dari langit,” ungkap dia. Tuntas mengatakan PKR merupakan partai politik (parpol) yang berbasis masyarakat kecil.

Tidak ada tokoh nasional di PKR. “Karena kami kan partai yang berbasis masyarakat ya. Tidak ada tokoh besar atau tokoh nasional di partai ini. Dan alhamdulillah PKR adalah partai yang solid sampai saat ini,” tandas dia.

Advertisement

Menurut Tuntas, semua jajaran dewan pengurus wilayah (DPW) masih eksis dan solid. Sampai saat ini mereka menunggu komando untuk menentukan sikap dalam Pemilu 2024.

“Semua DPW masih eksis, dan mereka masih menunggu komando. Tinggal para Capres melihat PKR ada atau tidak. Kalau ada kita tunjukkan ada, kalau tidak ada kita tunjukkan tidak ada,” urai dia.

Disinggung kriteria Capres-Cawapres ideal menurut PKR, menurut Tuntas yaitu sosok yang amanah, bertanggung jawab dan berpendidikan. Berpendidikan yaitu punya visi ke depan.

Advertisement

“Ya otomatis yang amanah, bertanggung jawab, berpendidikan. Maksudnya mempunyai sebuah pemikiran visioner. Karena ini menyangkut masa depan sebuah bangsa,” kata dia.

Tuntas berpesan agar bangsa Indonesia tidak membeli kucing dalam karung. Jangan hanya berorientasi kepada citra yang muncul. Harus benar-benar memahami sosoknya.

“Jangan membeli kucing dalam karung. Bukan hanya asal oh ini favorit, tapi yang bener-bener merepresentasikan masa depan Indonesia, membawa negeri lebih maju ke depan,” tandas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif