SOLOPOS.COM - Capres Ganjar Pranowo seusai kampanye di hadapan keluarga besar Putra putri Polri dan Purnawirawan TNI/Polri di De Tjolomadoe Karanganyar pada Rabu (7/2/20224). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, KARANGANYAR — Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menyapa ribuan orang dari Keluarga Besar Putra Putri Polri dan Keluarga Purnawirawan TNI/Polri di Hall De Tjolomadoe Kabupaten Karanganyar pada Rabu (7/2/2024).

Di sana Ganjar memberikan orasi politiknya selama hampir satu jam. Mantan Gubernur Jateng ini menyinggung berbagai persoalan bangsa yang kini tengah ramai di masyarakat. Mulai dari gelombang aksi protes terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo yang datang dari kalangan tokoh agama dan civitas akademika hingga intimidasi dari oknum Polri kepada kalangan akademisi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ganjar menyebut saat ini demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. “Saya sedih hari ini demokrasi kita sedang di uji. Tokoh agama, masyarakat, dan akademisi semua sudah bergerak. Itu lonceng bahaya. Jangan pernah mengintimidasi kampus karena kampus mimbar akademis yang merdeka,” kata Ganjar.

Ia menyayangkan adanya aksi intimidasi terhadap para civitas akademika. Apalagi intimidasi itu diduga dilakukan oleh oknum Polri sebagaimana disampaikan Rektor Unika Semarang. Dalam intimidasi itu, akademisi diminta menyampaikan keberhasilan Pemerintahan Presiden Jokowi. Menurut Ganjar, intimidasi itu bentuk kepanikan.

“Maka saya heran, ini ada kepanikan dengan mengintimidasi rektor dan diminta membuat video yang membaik-baikkan pemerintah,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menyampaikan program Internet gratis dan sekolah gratis jauh lebih baik dari pada program makan siang gratis. Ganjar menolak jika penanganan stunting dilakukan hanya dengan pemberian makan siang gratis.

Menurutnya, makan siang gratis tidak akan menyelesaikan permasalahan stunting. Namun untuk penyelesaian stunting yang terpenting dilakukan sejak sebelum menikah, hamil dan melahirkan.

“Itu yang harus dilakukan, sejak sebelum menikah dengan cek kesehatan dulu. Baru saat hamil diberikan gizi dan lainnya terpenuhi. Pemberian ASI selama dua tahun, itu baru menangani stunting. Jadi bukan sudah gede baru diberi makan siang gratis,” katanya.

Ganjar meminta dukungan dan doa restu dari keluarga Polri dan TNI. Ganjar juga menyampaikan bahwa dirinya anak dari pensiunan Polri. Ayahandanya seorang anggota Brimob Letnan I. “Pasti bapak saya senang melihat saya di sini duduk bersama dengan para jenderal dan didukung senior-senior,” katanya.

Selepas orasi, Ganjar berfoto bersama. Kemudian menyalami satu per satu massa yang datang. Ganjar langsung bertolak ke Grobogan untuk meninjau banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya