Soloraya
Sabtu, 8 Agustus 2020 - 17:50 WIB

Soal Gerakan Kotak Kosong Lawan Gibran, Pakar UNS Solo: Bukti Rakyat Berani Bersuara

Redaksi Solopos  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu ilustrasi karya Dosen FSRD UNS Solo, Andi Setiawan, yang menggambarkan fenomena warga menanggapi Pilkada Solo. (Istimewa/Facebook Andi Setiawan)

Solopos.com, SOLO – Gerakan kotak kosong melawan Gibran muncul menjelang Pilkada Solo 2020. Pakar komunikasi UNS Solo, Sri Hastjarjo, menilai gerakan ini bersifat positif.

Sri Hastjarjo menilai fenomena tersebut merupakan bukti masyarakat Solo peduli atau tidak apatis terhadap pilkada.

Advertisement

“Saya melihat itu positif karena masyarakat tidak serta-merta ngikut aja. Banyak komentar paling-paling masyarakat apatis. Tapi gerakan ini bukti rakyat berani bersuara,” terangnya saat ditemui di UNS Solo, seperti dilansir Detik.com, Sabtu (8/8/2020).

Dosen komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu menilai gerakan kotak kosong bukan hanya soal mengalahkan calon tunggal. Tetapi suara di dalam kotak kosong semestinya menjadi catatan tersendiri bagi calon tunggal.

Advertisement

Dosen komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik itu menilai gerakan kotak kosong bukan hanya soal mengalahkan calon tunggal. Tetapi suara di dalam kotak kosong semestinya menjadi catatan tersendiri bagi calon tunggal.

Ini Aktivitas Mbah Minto Klaten Setelah Jadi Jutawan

"Bagi saya, gerakan itu bukan masalah sukses atau tidak, tetapi ekspresi itu menunjukkan masyarakat tidak apatis dan masih peduli. Apalagi kalau jumlah kotak kosong signifikan, maka menjadi catatan bahwa banyak masyarakat yang tidak menerima calon itu," kata dia.

Advertisement

“Kalau saya lihat, pasangan Bajo kemungkinan bisa lolos, karena tinggal satu langkah lagi. Ini saya pikir bagus ya, membuka peluang ke depan agar masyarakat berani maju pilkada melalui jalur independen," ujarnya.

Wajib Tahu! Ini Kamus Pintar Bahasa Wong Sragen, Biar Gak Gagal Paham

Peluang Gibran

Dia pun menilai peluang Gibran-Teguh memenangkan Pilkada Solo 2020 cukup besar. Tetapi partai pengusung perlu waspada dengan Bajo maupun kotak kosong yang bisa menjadi media perlawanan bagi dominasi Gibran.

Advertisement

"Sangat mungkin orang-orang yang kecewa atas terpilihnya Gibran mengalihkan dukungan ke kotak kosong ataupun Bajo. Tinggal bagaimana PDIP bisa memastikan kadernya solid. Dengan perolehan suara seperti pada Pileg 2019 saja mereka pasti menang," tandasnya.

4 Kata dari Gibran untuk 2 Cucu PB XII  yang Ingin Maju Pilkada Solo 2020

Sebagai informasi, gerakan kotak kosong muncul lantaran Gibran Rakabuming Raka diprediksi menjadi calon tunggal di Pilkada Solo 2020. Fenomena ini pun ditangkap dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) UNS Solo, Andi Setiawan, 40, dan diilustrasikan ke dalam media visual. Ilustrasi visual karya Andi lantas diunggah di akun medsos pribadinya, baik Facebook, Instagram, dan Twitter.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif