Soloraya
Selasa, 7 Februari 2012 - 17:03 WIB

SOAL INVESTOR TSTJ:Pemkot Siap Bentuk Tim Verifikasi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Solo, Joko Widodo (dok)

Walikota Solo, Joko Widodo (dok)

SOLO--Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak bisa berbuat banyak terkait penentuan investor yang akan mengelola kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Salah satu alasannya karena tidak ada calon lain sebagai alternatif.

Advertisement

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto merencanakan, Rabu (8/2) besok akan memanggil direksi Perusahaan Daerah (Perusda) Taman Jurug. Selanjutnya, Pemkot akan membentuk tim untuk memverifikasi ulang data dan fakta kaitannya dengan kapasitas satu-satunya calon investor, yakni PT Dinamika Karsa Cemerlang (DKC) sebagai calon pengelola kebun binatang TSTJ.

Diwawancarai wartawan di Balaikota, Selasa (7/2/2012), Jokowi mengaku memahami kondisi yang ada, bahwa saat ini direksi memang sedang menjadi sorotan menyusul peristiwa lepasnya singa Oni, beberapa waktu lalu. Selain itu, Jokowi juga mengaku paham jika direksi merasa khawatir salah melangkah karena hanya ada satu calon investor sebagai peserta lelang investasi yang diverifikasi oleh panitia. Jokowi sendiri mengaku belum membaca isi laporan hasil verifikasi panitia lelang tersebut.

“Kalau saya harus menentukan, kemudian disodori data calon investor dan ada alternatifnya, bisa saja saya memutuskan. Tapi kalau begini ya susah, biar direksi saja yang menetapkan kemudian mengumumkan,” ujarnya.

Advertisement

Terpisah, Sekda, Budi Suharto mengatakan yang harus ditekankan dalam penentuan investor itu mengingat calonnya hanya satu adalah jangan sampai ada kesan asal tunjuk. Apalagi sampai salah tunjuk, dalam arti investor yang ditunjuk itu ternyata tidak seperti yang diharapkan.

“Hal terpenting adalah harus ada back up dari regulasi. Selanjutnya, kapasitas yang ditunjuk benar-benar memadai, dari sisi track record, kemampuan keuangan dan sebagainya. Dalam hal ini patokan penilaian yang absolut sangat penting, bahwa nilai investor itu misalnya patokannya tujuh ya nilainya harus tujuh,” terang Budi, saat ditemui, Selasa.

(JIBI/SOLOPOS/Suharsih)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif