SOLOPOS.COM - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Solo meninjau kondisi proyek pembangunan Masjid Raya Sriwedari, Solo, Jumat (10/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO—Angin segar kembali berembus terkait mangkraknya pembangunan Masjid Sriwedari, seiring pernyataan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Dia mendorong agar panitia pembangunan Masjid Sriwedari melanjutkan pembangunan. Sebab Gibran sudah mendapatkan komitmen dari bos PT Wijaya Karya (Wika) selaku pelaksana pembangunan, yaitu Agung Budi Waskioto, Senin (1/4/2024).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bahkan Gibran dan Agung Budi sudah melakukan pertemuan di Balai Kota Solo. Dalam pertemuan tersebut Gibran didampingi oleh Kepala Kejaksaan Negeri Solo sekaligus kuasa hukum Pemkot Solo dalam sengketa tanah Sriwedari, DB Susanto.

Menanggapi dinamika itu, Pembina Forum Komunitas Sriwedari (Foksri), BRM Kusumo Putro, Selasa (2/4/2024), menyambut baik. Tapi dia berharap kabar akan dilanjutkannya kembali pembangunan Masjid Sriwedari bukan angin segar belaka.

“Saya sangat positif dan mengapresiasi. Tapi hal ini sudah berkali-kali ya, katanya mau dilanjutkan. Tapi sampai sekarang belum ada realisasianya. Jadi kalau saya lebih kepada jangan sampai membuat masyarakat Solo tidak percaya lagi,” ujar dia.

Kusumo mengatakan pembangunan Masjid Sriwedari sudah mandek hampir tiga tahun. Kondisinya saat ini menurut dia ada beberapa bagian yang rusak atau perlu perbaikan. “Banyak bagian rusak, sehingga perlu renovasi-renovasi,” tutur dia.

Kusumo menjelaskan keberadaan Masjid Sriwedari akan sangat strategis dan vital, ke depannya. Selain sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid itu diyakini akan menjadi destinasi wisata religi. Sebab masjid itu berukuran besar dan desain unik.

“Masjid ini bentuknya gabungan dari beberapa masjid, atapnya dibuat seperti Joglo khas masyarakat Jawa, letaknya di tengah kota, jantung Solo. Dan kami berharap masjid ini akan menjadi destinasi wisata religi, bagian dari pariwisata Solo,” kata dia.

Seperti halnya Masjid Syeikh Zayed di Gilingan, Kusumo meyakini Masjid Sriwedari akan menyedot banyak wisatawan berkunjung. “Masjid Syeikh Zayed nuansa timur tengah. Kalau Masjid Sriwedari nuansanya Jawa. Nanti bagus banget,” urai dia.

Kusumo juga melihat kehadiran Masjid Sriwedari akan berdampak kepada geliat ekonomi kota, utamanya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dengan begitu tingkat kesejahteraan masyarakat Solo bisa ikut terangkat naik.

Dia berharap Pemkot Solo melalui Gibran ikut mencarikan kebutuhan anggaran guna penyelesaian Masjid Sriwedari. “Jangan sampai hanya pantia yang bertanggung jawab soal anggaran, tapi juga Pemkot Solo melalui Wali Kota Solo,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya