Soloraya
Minggu, 18 Desember 2022 - 18:15 WIB

Soal Pembelian LPG 3 Kg Pakai MyPertamina, Pemkab Wonogiri: Tunggu Pusat!

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Rahmatullah)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri belum mendapatkan informasi resmi terkait penggunaan MyPertamina untuk pembelian liquified petroleum gas (LPG) bersubsidi 3 kg pada 2023 mendatang. Di sisi lain, warga menilai wacana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait penggunaan kode quick response (QR) MyPertamina untuk pembelian gas melon perlu dikaji ulang.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan meski wacana pembelian gas LPG 3 kg menggunakan MyPertamina pada 2023 sudah beredar di masyarakat, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, dia tidak ingin berspekulasi dengan kebijakan tersebut. 

Advertisement

“Kami rapat dengan Pertamina. Tapi sama sekali tidak menyinggung soal itu. Justru yang dibahas malah soal penggunaan MyPertamina untuk pembelian BBM [bahan bakar minyak] bersubsidi. Kami menunggu saja instruksi dari pusat. Yang jelas, sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi soal itu kepada kami,” kata Wahyu kepada Solopos.com melalui sambungan telepon WhatsApp (WA), Jumat (16/12/2022).

Sebelumnya, Kementerian ESDM mengeluarkan wacana bakal membatasi pembelian LPG 3 kg secara nasional pada 2023 mendatang. Pembatasan itu dilakukan dengan cara penggunaan MyPertamina untuk pembelian LPG bersubsidi 3 kg. Hal itu bertujuan agar penggunaan LPG bersubsidi tepat sasaran. 

Advertisement

Sebelumnya, Kementerian ESDM mengeluarkan wacana bakal membatasi pembelian LPG 3 kg secara nasional pada 2023 mendatang. Pembatasan itu dilakukan dengan cara penggunaan MyPertamina untuk pembelian LPG bersubsidi 3 kg. Hal itu bertujuan agar penggunaan LPG bersubsidi tepat sasaran. 

“Sekarang pembelajaran bagaimana supaya [penggunaan LPG bersubsidi] lebih tepat sasaran,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu.

Baca Juga: Info Lur! Beli BBM Subsidi di Wonogiri Wajib Pakai MyPertamina Mulai Maret 2023

Advertisement

Salah satu karyawan agen LPG 3 kg di Giripurwo, Wonogiri, Hadi, mengaku belum mengetahui banyak rencana kebijakan tersebut. Pihaknya belum mendapat informasi dari pemerintah daerah jika ada wacana itu. 

Sementara itu, warga pengguna gas melon yang juga pengusaha warung makan di Giritirto, Wonogiri, Sugeng, menilai kebijakan pembelian LPG 3 kg menggunakan MyPertamina perlu dipertimbangkan lagi.

Sebab yang ia tahu selama ini, banyak pengguna LPG 3 kg di Wonogiri merupakan mereka yang buta teknologi. Mereka sama sekali tidak mengenal smartphone yang menjadi salah satu alat pendukung dalam menggunakan aplikasi MyPertamina. 

Advertisement

Baca Juga: Wonogiri Jadi Tempat Uji Coba Beli Solar Pakai QR Code, Organda: Bikin Ribet!

“Tidak semua orang yang pakai LPG 3 kg ini kan punya handphone. Apalagi petani-petani yang sudah tua itu, mana mungkin mereka tahu hal begini. Kalau memang aturan ini mau diterapkan, baiknya dikaji ulang. Harus lihat dulu keadaan di lapangan bagaimana?” kata Sugeng saat ditemui Solopos.com di warungnya, Minggu (18/12/2022).

Menurut dia, kebijakan pembatasan ini dikhawatirkan menimbulkan permasalahan jika tidak diikuti aturan pembelian yang jelas.  

Advertisement

“Misalnya, saya setiap hari membutuhkan dua LPG 3 kg untuk masak. Apakah kemudian jika pakai MyPertamina hanya boleh membeli satu LPG 3 kg saja dalam sehari. Hal-hal begini harus jelas. Aturan baru itu harusnya tidak malah menyusahkan masyarakat,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif