SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani bersama sejumlah pejabat Pemkab Klaten mengecek bagian dalam bangunan baru Pasar Gedhe Klaten, Sabtu (20/5/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten saat ini masih menyiapkan skenario pemindahan pedagang dari pasar darurat ke bangunan baru Pasar Gedhe Klaten yang baru saja rampung dibangun. Skenario itu salah satunya menyiapkan pembagian klaster pedagang.

“Hari ini tadi saya rapat terbatas dengan Pak Sekda dan OPD terkait untuk persiapan skenario pemindahan [pedagang],” kata Bupati Klaten, Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di gedung DPRD Klaten, Senin (22/5/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mulyani mengatakan Pemkab masih terus menyiapkan teknis pengoperasian pasar berkonsep green building tersebut. Hal itu termasuk rencana merekrut tenaga kerja yang bisa melakukan perawatan sarana dan prasarana di pasar itu yang sudah jauh lebih modern dibanding sebelumnya.

“Di sana kan ada eskalator dan travelator. Butuh SDM yang bisa mengoperasikan itu. Nanti akan kami rekrut,” jelas dia. Selain itu, Pemkab masih menyiapkan skenario penataan pedagang. Penataan yang dimaksud yakni membuat klaster-klaster penempatan pedagang Pasar Gedhe Klaten agar lebih rapi.

Soal biaya operasional pasar, Mulyani mengatakan masih dalam pembahasan. Namun, dia mengatakan ada penghematan yang bisa dilakukan terutama pada biaya untuk kebutuhan listrik.

“Biaya operasional secara detail belum bisa kami sampaikan. Tetapi memang ada penghematan karena menggunakan PLTS. Jadi kalau siang sumber listriknya bisa menggunakan PLTS,” kata dia.

Soal waktu pemindahan pedagang dari pasar darurat ke gedung baru Pasar Gedhe Klaten, Mulyani mengatakan secepatnya. Sebelum pemindahan itu, Pemkab segera menyosialisasikan rencana pemindahan itu ke para pedagang.

Mulyani berharap pemindahan pedagang bisa dilakukan pada Agustus 2023 bersamaan dengan bulan peringatan Hari Kemerdekaan RI. “Semoga secepatnya lah. Kalau saya inginnya di sana kan ada pembenahan-pembenahan, nanti ada penyerahan aset ke pemerintah daerah dari Kementerian. Harapan saya Agustus lah [pemindahan pedagang],” kata Mulyani.

Pemetaan Pedagang

Sebelumnya, Bupati Sri Mulyani bersama Sekda Klaten dan kepala OPD terkait mengecek kondisi bangunan pasar tersebut, Sabtu (20/5/2023) siang. Pengecekan itu dilakukan sekaligus untuk pemetaan pedagang yang dibagi dalam klaster-klaster.

Mulyani mengatakan di Pasar Gedhe Klaten ada 360 kios, 16 unit kios kuliner, 494 unit los, dan 209 unit los oprokan. Sementara parkir sepeda motor yang berada di gedung B lantai III mampu menampung 306 sepeda motor.

Pembangunan Pasar Gedhe dilakukan pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran sekitar Rp88 miliar. Proyek pembangunan dilakukan sejak Desember 2021. Proyek itu rampung pada pertengahan Mei ini.

Pembangunan pasar tradisional di Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah, itu dilakukan setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke pasar yang juga terkenal dengan nama Pasar Tiga Lantai Klaten pada Juli 2018. Saat itu, Jokowi berkunjung bersama Ibu Negara, Iriana.

Setelah sempat melihat kondisi pasar dan berbelanja kacang tanah, Jokowi menjanjikan pemerintah pusat akan membantu rehab pasar tersebut. Dia mengatakan kondisi pasar itu sudah layak direhab. Pemerintah pusat siap memberikan kucuran dana melalui APBN untuk membantu rehab pasar tersebut.

Jokowi mengatakan posisi pasar tersebut vital lantaran menjadi pusat ekonomi masyarakat di Kabupaten Bersinar. “Saya sampaikan nanti didanai dari APBN biar pembangunannya cepat. Kami rencanakan dulu dengan Bupati dan Kementerian Perdagangan,” kata Jokowi kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya