SOLOPOS.COM - Suasana Pasar Ikan Balekambang, beberapa waktu lalu. (Solopos/Farida Trisnaningtyas)

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo masih menunggu petunjuk pimpinan terkait rencana relokasi aktivitas pedagang Pasar Ikan Balekambang. Sebab ada dua opsi lokasi yang masuk kriteria yaitu Pasar Pucangsawit dan area Pedaringan.

Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi, saat diwawancara Solopos.com belum lama ini. “Belum ada [petunjuk lokasi baru Pasar Ikan Balekambang]. Nanti pimpinan memutuskan yang mana,” tutur dia.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Menurut Heru baik di area Pedaringan maupun Pasar Pucangsawit masing-masing mempunyai nilai lebih dan kurang atau plus dan minus. Bila lokasi yang dipilih Pasar Pucangsawit, dia menjelaskan, harus dibuatkan pasar darurat bagi para pedagang terdampak.

Diakui dia tidak semua pedagang Pasar Pucangsawit akan terkena dampak dari persiapan relokasi pedagang ikan. “Tidak semua bangunan pasar dirobohkan. Hanya sebagian bangunan yang nanti dipotong untuk didesain pasar ikan,” urai dia.

Namun detailnya seperti apa menurut Heru tergandung bagaimana desain dari konsultan perencananya. Selain itu dia menjelaskan bila pasar ikan dipindah ke Pasar Pucangsawit, pelaksanaannya baru dilakukan pada 2024.

Sebab Heru menilai tidak efektif memasukkan anggaran penyesuaian Pasar Pucangsawit di Perubahan APBD 2023 yang hanya empat bulan. Yang menurut dia memungkinkan menganggarkan detail engineering design Pasar Pucangsawit.

“Kalau anggaran penyesuaian pasar di perubahan APBD 2023 tidak cukup waktu. Karena hanya efektif empat bulan. Jadi kalau relokasi pasar ikan ke Pasar Pucangsawit, tidak bisa di perubahan 2023. Tapi kalau DED nya dulu bisa,” ujar dia.

Begitu juga bila lahan yang dipilih untuk lokasi baru pedagang pasar ikan di Pedaringan, menurut Heru, akan tergantung kepada kemampuan anggaran dari Perumda Aneka Usaha Pedaringan yang merupakan pengelola kawasan Pedaringan.

“Kalau di Pedaringan sebenarnya bisa lebih leluasa, sewaktu-waktu kan bisa. Sebab Pedaringan itu kan semacam perusahaan. Selama keuangan atau cashflow-nya mampu, bisa langsung dibangun. Tergantung keuangan Pedaringan,” kata dia.

Terpisah, Ketua LSM LAPAAN Jateng, B.R.M. Kusumo Putro, menilai akan lebih tepat bila pemindahan aktivitas pedagang Pasar Ikan Balekambang ke Pasar Pucangsawit. Sebab dia menilai Pasar Pucangsawit sudah mati selama ini.

Hal itu dilihat dari sedikitnya jumlah pedagang yang aktif berjualan saban harinya. Artinya, dia menjelaskan, kehadiran para pedagang ikan dapat menghidupkan kembali pasar tersebut. Dengan begitu ada dampak ekonomi untuk warga.

“Saya beberapa waktu lalu sempat melihat langsung kondisi Pasar Pucangsawit. Dan ternyata memang benar-benar sepi. Kalau saya berpendapat sudah bukan lagi mati suri tapi benar-benar mati. Itu kan bisa untuk pasar ikan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya