Soloraya
Jumat, 26 April 2013 - 00:45 WIB

SOLAR LANGKA : Di Klaten, Stok Ditambah Antrean Terurai

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antrean pembelian solar (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Antrean pembelian solar (Dok/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN—Penambahan stok solar bersubsidi sebanyak 30% untuk wilayah Jateng dan DIY sangat berdampak pada pengurangan antrian di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Hal ini lantaran sejak Rabu (24/4/2013) sore pengiriman stok ke SPBU sudah ditambah.

Advertisement

Menurut Supervisor SBPU 4457403 Jonggrangan, Klaten, Samiyanto, menuturkan pengiriman stok solat bersubsidi di SPBU Jonggrangan saat ini naik tiga kali lipat. Menurut dia, saat pembatasan diberlakukan, pihaknya hanya mendapat kiriman 8.000 liter per hari. Namun pada Kamis (25/4) pihaknya mendapat kiriman 24.000 liter dalam sehari.

Menurut dia, hal ini sangat berpengaruh dalam mengurai antrian. Saat pembatasan diberlakukan, antrian di SPBU tersebut mencapai ratusan meter. Bahkan menurut Samiyanto, pihaknya membuat dua jalur khusus bagi kendaraan yang akan membeli solar bersubsidi dan bahan bakar lainnya. Pasalnya kalau tidak diatur, kendaraan yang akan membeli BBM seperti bensin tidak bisa masuk ke SPBU.

“Hari ini [Kamis] antrian sangat berkurang banyak, bahkan bisa dibilang tidak ada antrian karena kendaraan bisa mendapat solar. Apalagi penambahan stok ini kan ke semua SPBU,” imbuh Samiyo.

Advertisement

Salah satu sopir truk, Juhadi, 56, menuturkan pihaknya menyambut baik adanya penambahan stok tersebut. Hal ini karena pihaknya tidak perlu mengantri lama dan barang kirimannya bisa sampai di tempat tujuan tepat waktu.

Sementara itu, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Soloraya, Suwardi Hartono Putro, stok di setiap SPBU di Soloraya ditambah 200% dari alokasi harian saat ada pembatasan stok, pada Rabu dan Kamis. Suwardi mengatakan pihaknya belum mengetahui kebijakan tersebut akann diberlakukan hingga kapan.

“Tapi kalau sampai stok penambahan 30% se-Jateng dan DIY habis tentu akan ada penambahan stok lagi supaya tidak ada antrian di SBPU,” lanjutnya.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Klaten, S Sapto Aji, mengatakan pembatasan pembelian solar bersubsidi tetap dilakukan apabila terjadi kelangkaan. “Kami belum tahu apakah penambahan ini mencukupi dan tidak menyebabkan kelangkaan atau tidak jadi kebijakan tersebut belum dicabut,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif