Soloraya
Rabu, 17 April 2013 - 08:48 WIB

SOLAR LANGKA : Polsek Masaran Amankan SPBU

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang personel Polsek Masaran mengatur antrean truk dan mobil yang akan membeli solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pleret, Desa Masaran, Kecamatan Masaran, Sragen, Selasa (16/4/2013). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)


Seorang personel Polsek Masaran mengatur antrean truk dan mobil yang akan membeli solar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pleret, Desa Masaran, Kecamatan Masaran, Sragen, Selasa (16/4/2013). (Ivan Andimuhtarom/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN–Menyusul kelangkaan pasokan solar ke Sragen, personel Polres Masaran, Sragen mengamankan tiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang kedatangan pasokan solar dari Depo Pertamina Teras, Boyolali.  Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan para pembeli solar.

Advertisement

Kapolsek Masaran, AKP Joko Purnomo, 53, ketika ditemui Solopos.com di kantornya, Selasa (16/4/2013), mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan tiga SPBU di Kecamatan Masaran, yaitu SPBU Pleret (Masaran), SPBU Punthukrejo (Krikilan) dan SPBU Soboyo (Jirapan).

“Kalau ada solar datang, saya akan menugaskan personel untuk mengamankan lokasi SPBU. Kalau antrean tidak diatur, kami khawatir terjadi salah paham antar pembeli solar. Kalau ada salah paham, bisa-bisa terjadi keributan di sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, kegiatan pengamanan itu dilakukan berdasar instruksi dari atasan beberapa waktu lalu. Menurut dia, kepolisian memang seharusnya mengayomi semua warga.

Advertisement

Sementara Pengawas SPBU Pleret, Giyatno, kepada Solopos.com, kemarin, mengatakan personel Polsek Masaran memang selalu datang mengamankan penjualan solar di tempatnya. Lebih-lebih, kata dia, saat antrean truk dan mobil berderet panjang.

“Kalau sedang ramai, petugas polsek yang datang kemari bisa sampai lima orang,” kata dia.

Ia menambahkan, banyak pembeli eceran yang membawa jeriken di SPBU yang ia awasi. Polisi, imbuhnya, berperan untuk mengatur para pembeli itu. “Di sini kan dekat dengan warga kampung. Jadi kami tidak bisa menghalangi warga. Polisi yang bisa mengamankan mereka,” kata Giyatno.

Advertisement

Kades Jati, Kecamatan Masaran, Karnawan, 39, dijumpai Solopos.com di kantornya, Selasa, mengaku sering antre di SPBU Pleret yang berlokasi tak jauh dari balaidesa setempat. Menurutnya, kelangkaan solar membawa dampak negatif bagi warganya. “Tapi warga sudah menyiasati kelangkaan solar itu. Seperti tempat penggilingan padi di desa ini, kadang beroperasi, kadang libur karena enggak ada solar,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif