SOLOPOS.COM - Ilustrasi Solo Banjir (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi Solo Banjir (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Ratusan rumah di dua kelurahan yakni Kelurahan Joyosuran dan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon terendam banjir, Jumat (17/5/2013). Banjir terjadi menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Informasi yang dihimpun Solopos.com, menyebutkan hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan mengakibatkan aliran Kali Jenes meluap. Luapan air tersebut merendam ratusan rumah yang berada di pinggiran Kali Jenes yakni RT 01/RW 012 Kelurahan Pasar Kliwon dan RT III/RW 003 Kelurahan Joyosuran, Pasar Kliwon.

Saat banjir, ketinggian air hingga lutut orang dewasa. Warga langsung mengungsi ke rumah tetangga yang tak terendam banjir. Sementara warga lainnya melakukan penyedotan luapan air dengan mengoperasikan pompa penyedot air.

Ketua RT 001/RW 012, Kelurahan Pasar Kliwon, Kecamatan Pasar Kliwon, Wiyono, mengatakan hujan lebat terjadi mulai pukul 19.00 WIB yang mengguyur seluruh Kota Bengawan. Tak berselang lama, air Kali Jenes mulai naik secara perlahan.

“Luapan Kali Jenes memasuki rumah penduduk sekitar pukul 19.30 WIB. Ketinggiannya sekitar lutut orang dewasa, ada sekitar 50 rumah yang terendam banjir,” katanya saat ditemui Espos, Jumat malam.

Sejumlah warga setempat langsung berinisiatif mengoperasikan pompa penyedot air. Lambat laun, luapan air Kali Jenes mulai menyusut seiring dengan hujan yang juga mereda.

Menurutnya, lokasi tersebut merupakan wilayah langganan bencana banjir. Saat terjadi hujan lebat di atas dua jam maka dipastikan aliran Kali Jenes meluap hingga permukiman penduduk.

“Kami langsung mengoperasikan pompa penyedot air agar luapan air yang masuk ke rumah penduduk bisa menyusut. Sudah biasa terkena banjir karena termasuk wilayah langganan banjir di Solo,” jelasnya.

Kondisi serupa juga dialami warga yang berdomisili di RT 003/RW003, Kelurahan Joyosuran, Pasar Kliwon. Seorang warga setempat, Slamet, menuturkan aliran Kali Jenes seketika meluap menyusul hujan lebat di Kota Solo. Luapan aliran Kali Jenes merendam sekitar 60 rumah penduduk.

Warga setempat telah terbiasa dengan bencana banjir lantaran wilayah tersebut juga menjadi langganan banjir saat musim penghujan. “Sudah biasa, kami tidak kaget. Banjir paling besar saat aliran Sungai Bengawan Solo meluap pada 2007 lalu,” imbuh Slamet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya