SOLO–Warga di Kampung Sewu Jebres dan warga Losari, Pasar Kliwon, Solo, Minggu (6/1/2013) dini hari mulai mengungsi ke daerah yang lebih tinggi.
Hasil pantauan Satgana dan PMI Solo, menyebutkan tinggi air di pintu air Jurug yang menunjukkan tren naik, menyebabkan air mulai menggenai kawasan permukiman di beberapa kelurahan di Solo.
Sekretaris PMI Solo, Sumartono, kepada Solopos.com melalui telepon, Minggu dini hari, mengatakan sejak pukul 01.00 pintu air Jurug meningkat. “Sekarang (pukul 02.30 WIB) sudah sekitar 9 meter,” jelasnya.
Disebutkan dia beberapa wilayah yang mulai tergenangi air, di antaranya, jalanan di kawasan Pucangsawit termasuk kediaman Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo; wilayah Kampung Sewu kondisi air sudah masuk perumahan; Losari; Semanggi dan Joyotakan.
Di Losari, Joyotakan dan Semanggi, kondisi air juga tak jauh beda dengan wilayah Kampung Sewu. “Di Joyatakan ini warga termasuk anak-anak ada yang sudah mengungsi ke masjid,” tambahnya.
Disebutkan dia, kendati saat ini hujan tak lagi mengguyur kota Solo, namun tren kenaikan di pintu air Jurug perlu diwaspadai karena limpahan air dari daerah hulu seperti dari Sungai Dengkeng.
Hingga berita ini diturunkan sekitar pukul 02.30 WIB sebanyak 30 personel PMI masih melakukan pemanatuan. Termasuk, menyediakan tiga unit mobil ambulans di daerah-daerah rawan banjir di Kota Solo. Rini Yustiningsih/JIBI/SOLOPOS