Solopos.com, JAKARTA – Ratusan personel gabungan mengamankan Solo dalam dua hari terakhir ini. Hingga Rabu (23/9/2020) pagi, delapan tim patroli skala besar yang terdiri atas 790 personel gabungan Polresta Solo, Kopassus, Kodim 0735, TNI AU, Brimob, Ditsamapta Polda Jateng, dan Satpol PP menyisir Kota Solo.
Penyisiran dilakukan oleh aparat gabungan itu sejak Selasa (22/9/2020) malam. Tak sia-sia, patroli skjala besar itu membuat Kota Solo aman dan damai.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Patroli gabungan itu dilakukan untuk mencegah rencana aksi hitamkan Kota Solo sebagai buntut dari penyerangan warga Persaudaraan Setia Hati Terate, perguruan silat yang bercita-cita menghitamkan Kota Solo, sebgaimana warna seragam mereka.
Cedera Kaki, Kai Super M Hanya Duduk di Yoo Hee Yeol’s Skectbook
Kesigapan patroli skala besar di Solo itu diapresiasi warganet. Mereka menyampaikan pujian dan berterima kasih kepada aparat gabungan lewat akun Instagram @polrestasurakarta:
pejuanglukaboyolali: Nek aparat bersatu tindak kriminal makin hari akan makin berkurang....salut buat bpk aparat gabungan sejateng bukti indonesia itu kuat pertahananya dri segala ancaman luar dalam....
ambarsulistyaanjang umur sehat selalu bapak bapak polisi, terimakasih? Tuhan memberkati?
prawirowiyatan jaga tiap hari gitu terus mau dong pakk pulisi... Jd mau jaga malam gitu rasanya aman???
adhiantowahyu69:Aktifkan patroli gabungan rutin ndan jangan kasih kendor buat perusak keamanan dan ketertiban masyarakat ??...urip tertib ra kakean petingsing kan kepenak, pikiran padang rejeki padang
mamangmekomemagat kepada bapak polisi semoga dalam lidungan allah
afifahiffa29:terimakasih dan semoga sehat selalu semuanya .. jangan lupakan protokol kesehatan ??
agungkpkagungkpk:Trima ksh pak.....???
maz_koentoantau terus, Mantappp.. ?
kanaya_nitiwangi:Rasananya lebih ayem deh pak... Swear...?
dikisetiawan99semangat pak , tindak tegas orang" yg merugikan orang lain pak . jaga surakarta kita pak
Dari Yopie Latul hingga Iis Sugianto, 6 Pesohor Indonesia Ini Idap Covid-19
Cegah Tindakan Anarkistis
Sebelumnya diberitakan, Selasa (16/9/2020) malam lalu, ribuan warga PSHT Soloraya melakukan aksi konvoi dan berkerumun di Plaza Manahan. Mereka menuntut polisi mengungkap pelaku kasus penyerangan warga PSHT oleh beberapa orang berpenutup wajah.
Polisi terpaksa membubarkan kerumunan massa dengan tembakan peringatan. Tujuan polisi adalah agar tidak terjadi gesekan fisik atau tindakan anarkistis.
Kemudian, pada Selasa (22/9/2020) malam, 27 remaja yang ditangkap jajaran Polresta Solo di Plaza Manahan, terkait rencana aksi hitamkan Solo telah dipulangkan. Beberapa dari mereka terpaksa ditilang lantaran mengendarai sepeda motor berknalpot brong.
Dianggap Kontroversial, Film Dokumenter Sulli Diturunkan MBC
Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Purbo Adjar Waskito, kepada wartawan Rabu (23/9/2020) mengatakan setelah ditangkap, 27 remaja itu dimintai keterangan dan klarifikasi di Mapolresta Solo.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, mereka mengaku mendapat informasi ajakan datang ke kawasan Manahan. "Mereka memperoleh informasi ajakan untuk datang ke Manahan. Tidak ada barang bukti yang disita, hanya beberapa kami tilang. Ada yang berasal dari Mojosongo Solo, tetapi lainnya dari luar Kota Solo. Kalau warga Solo pasti sudah memahami kondisi sebenarnya," papar Purbo.
Ia menambahkan 27 remaja itu sudah mengikuti pembinaan di kantor polisi. Mereka diberi informasi perkembangan kasus penganiayaan yang memicu rencana aksi menghitamkan Solo saat ini dalam penanganan kepolisian.