SOLOPOS.COM - Pagar tembok SMPN 18 Solo roboh dipicu hujan deras dan tanah yang tidak stabil, Rabu (25/1/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Pagar tembok SMPN 18 Solo sepanjang 50 meter roboh dipicu oleh guyuran hujan deras pada Rabu (25/1/2023) sekitar pukul 14.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. 

Hal tersebut dikonfirmasi Ketua Komite SMPN 18, Pardoyo, ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (25/1/2023) sore. Dia membenarkan tembok belakang sekolah sepanjang sekitar 50 meter roboh.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dia mengatakan pemicu awal adalah hujan deras dan tanah yang tidak stabil. “Jadi antara tembok itu kan ada fondasi, letaknya bawah sekali, karena di dalam tembok itu terdapat urugan dari tanah sebelah utara. Lalu yang sisi selatan itu kan jadi genangan. Nah itu kesalahannya menurut saya, karena tidak dibuat saluran air di dalam tembok itu,” ujar dia.

Sehingga, kata dia, jika terjadi hujan deras, maka bisa mengakibatkan genangan air yang bercampur dengan tanah yang masih labil. “Tanah yang masih labil itu kan kalau kena hujan jadi berat,” imbuh dia. Hingga akhirnya, tanah tersebut membebani tembok dan roboh. 

Dalam kejadian ini, dia mengatakan tidak ada korban jiwa maupun korban yang terluka.

“Di belakang tembok biasanya ramai jalannya, di situ kan seberangnya ada angkringan, untungnya tidak ada orang di situ. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata dia.

Dia mengatakan warga sekitar langsung berinisiatif untuk melakukan kerja bakti membersihkan puing-puing tembok. “Sekarang udah beres. Tadi warga langsung kerja bakti, karena itu menutupi jalan. Yang penting orang bisa lewat dulu,” katanya.

Pardoyo berharap dari kejadian ini ada bantuan dari dinas terkait untuk melakukan perbaikan tembok. “Sekolah ini kan masih kurang fasilitas, nah kalau anggaran sekolah tersedot untuk perbaikan itu kok sepertinya repot,” katanya.

Maka dia berharap sebagai komite sekolah, dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Solo bisa membantu mengatasi masalah pembiayaan tersebut. “Jadi biar keamanan sekolah terjamin. Karena kalau tembok itu tidak dibangun kembali itu orang bisa keluar masuk. Ndilalah kan BOS 2023 belum turun juga,” imbuh dia.

Saat ini, warga sekitar berencana untuk membuat pagar sementara dari bambu. “Ini untuk menutup sementara aja, tapi kalau sudah ada bantuan atau anggaran baru nanti dibangun ulang,” tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya