Soloraya
Minggu, 19 Juni 2022 - 19:51 WIB

Solo Dikukuhkan Jadi Kota Nasi Liwet, Berharap Diakui UNESCO

Afifa Enggar Wulandari  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengukuhan Solo menjadi Kota Nasi Liwet di halaman Balai Kota Solo, Minggu (19/6/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO –Forum Budaya Mataram mengukuhkan Solo sebagai Kota Nasi Liwet. Acara pengukuhan berlangsung Minggu (19/6/2022) di halaman Balai Kota Solo.

Sebanyak 1.000 pincuk nasi liwet ludes diserbu warga masyarakat saat acara pengukuhan tersebut. Kegiatan tersebut berlangsung di Halaman Balai Kota Solo pukul 06.00 WIB bersamaan dengan pelaksanaan Solo Car Free Day (CFD).

Advertisement

“Panitia menyediakan 1.000 pincuk nasi liwet dan ternyata dalam tempo 20 menit nasi liwet ludes. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang sangat baik,” jelas Ketua Umum Forum Budaya Mataram, BRM Kusumo Putro, kepada Solopos.com.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berhalangan hadir dalam acara tersebut. Sedangkan dari Keraton Solo ada KP Dani Nur Adiningrat yang mewakili. Ada juga beberapa pejabat Pemkot Solo yang hadir.

Pengukuhan Solo sebagai Kota Nasi Liwet dimaksudkan untuk memberikan penghargaan terhadap keberadaan nasi liwet sebagai kuliner khas Kota Solo. Bahkan Kusumo menyebut nasi liwet menjadi makanan yang tersebar di sudut Kota Bengawan.

Advertisement

Baca Juga: Rahasia Kelezatan Nasi Liwet, Kuliner Tradisional Solo yang Eksis Abis

Mulai dari pasar tradisional, pusat pertokoan, dan sepanjang jalanan di Solo. Kusumo mengungkapkan bila Yogyakarta punya gudeg sebagai ikon kuliner, Solo punya nasi liwet sebagai ikon kuliner khas Solo.

“Kami berharap ke depan nasi liwet jadi ikon baru walaupun Kota Solo banyak sekali kuliner lain. Tapi nasi liwet sudah sejak Solo ini berdiri dan baru kali ini dikukuhkan sebagai ikon,” tutur Kusumo.

Advertisement

Selain itu, pengukuhan diharapkan mampu mengangkat pendapatan usaha kuliner nasi liwet, pariwisata, dan keberagaman budaya di Kota Solo. “Wisatawan kalau ke Solo kan pasti cari nasi liwet. Jadi diharapkan bisa menambah [nilai] ekonomi bagi pengusaha dan penjual nasi liwet,” jelas Kusumo.

Baca Juga: Kuliner Nasi Liwet Solo, Makanan Bangsawan Sejak Tahun 1300

Target berikutnya, Yayasan Forum Budaya Mataram yang beralamat di Gonilan, Kartasura, Sukoharjo, sangat berharap nasi liwet menjadi warisan budaya yang diakui oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

“Ke depan kami berharap nasi liwet bisa diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya. Jadi tidak hanya nasional, tapi internasional,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif