Solopos.com, SOLO — Delapan tahun lalu, tepatnya pada 15 November 2013, warga Kelurahan Setabelan, Banjarsari, dibuat heboh dengan penemuan benda mirip peluru meriam.
Solopos.com edisi Jumat (15/11/2013) mengabarkan benda berbentuk bundar mirip peluru meriam itu ditemukan warga saat menggali tanah di tepi Kali Pepe di Pringgading RT 001/RW 007, Setabelan, Banjarsari, Solo, sekitar pukul 10.00 WIB. Sontak benda itu membuat warga sekitar gempar.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Baca Juga: Disatroni Rampok Hingga Satpam Meninggal, Gudang di Solo Tidak Ada CCTV
Benda tersebut kali pertama ditemukan Sugiman, 50, warga Kaliyoso, Karanganyar. Kala itu, ia bersama Wiranto, 45, dan Teguh Hariyanto, 37, keduanya warga setempat, menggali tanah yang sedianya digunakan sebagai septictank. Sugiman menemukan benda tersebut ketika menggali tanah di kedalaman sekitar tiga meter.
Ia lalu mengangkat benda tersebut dan meletakkannya di tepi jalan begitu saja. Mereka kembali melanjutkan pekerjaan karena tak mencurigai apa pun.
Teguh saat ditemui wartawan di lokasi penemuan menceritakan, ia sempat bermain bola menggunakan benda itu saat mengisi waktu istirahat, pukul 14.00 WIB. Benda dengan berat diperkirakan mencapai 4 kg itu ditendangnya beberapa kali. Hingga akhirnya ia menemukan kejanggalan ketika melihat ada besi seperti sumbu yang mencuat keluar di benda itu.
Baca Juga: Brankas Isi Rp270 Juta di Gudang Tempat Satpam Meninggal di Solo Hilang
Ia pun mencongkel benda mencuat tersebut. “Saya langsung berpikiran benda itu bom atau peluru meriam. Lalu saya menunjukkannya ke Pak RT [Kornelius Gita]. Tapi beliau malah khawatir benda itu akan meledak di rumahnya. Istri Pak RT [Nining] saat melihat itu juga malah girap-girap [teriak karena takut]. Warga lalu berdatangan, terus Pak RT melapor ke polisi. ,” urai Teguh.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, petugas Penjinak Bom (Jibom) Denpor C Solo tiba di lokasi penemuan pukul 18.45 WIB. Benda itu selanjutnya dibawa ke markas untuk diteliti. Kapolsek Banjarsari kala itu, Kompol I Ketut Raman, kepada wartawan menyampaikan, petugas Jibom belum dapat memastikan benda tersebut bom atau bukan. Oleh karena itu, petugas akan meneliti benda tersebut.