Soloraya
Rabu, 13 Mei 2015 - 13:00 WIB

SOLO KOTA KREATIF : Solo Jadi Tuan Rumah Pembentukan ICCN

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Model Red Batik menyapa para pemudik yang melewati Jl Slamet Riyadi, Gladak, Solo, Jumat (5/8/2013). Aksi tersebut untuk mempromosikan Solo sebagai kota kreatif. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solo Kota Kreatif diramaikan dengan penyelengaran konferensi nasional ICCN pada Oktober mendatang.

Solopos.com, SOLO — Solo Creative City Network (SCCN) berencana mengadakan konferensi nasional pada Oktober mendatang. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membentuk Indonesia Creative City Network (ICCN).

Advertisement

Dewan Penasihat SCCN, Paulus Mintarga, menyampaikan kegiatan tersebut merupakan kesepakatan bersama yang dilakukan dengan Bandung Creative City Network (BCCN).

Menurut dia, belum banyak kota di Indonesia yang siap untuk menjadi kota kreatif. Namun hal tersebut perlu dimulai dengan harapan setelah dicanangkan sebagai kota kreatif, masing-masing daerah akan berbenah.

Menurut rencana pada kesempatan tersebut juga akan dirumuskan tentang nilai-nilai sebuah kota kreatif. Dia menyampaikan selama ini kiblat kota kreatif berasal dari Inggris. Namun tidak semua bisa diterapkan di Indonesia karena adanya perbedaan budaya.

Advertisement

“Konferensi tersebut sekaligus untuk menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN [MEA]. Hal ini karena ketika tahu mengenai potensi dan keunggulan daerah akan mampu membentuk strategi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Selain itu, hal ini juga untuk membangun jaringan internasional dan bisa menjadi bagian dari UNESCO Creative City Network [UCCN],” ungkap dia saat berkunjung ke Griya Solopos, Selasa (12/5/2015).

Dia mengatakan menjadi creative city diharapkan mampu memunculkan potensi yang ada di masing-masing kota. Paulus menyampaikan hingga saat ini masih memetakan potensi yang ada di Kota Bengawan.

Menurut dia, dari 18 kriteria kreatif, Solo memiliki enam di antaranya. Namun dia mengatakan masih mengonfirmasi hal tersebut untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. Hal ini mengingat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Solo belum memiliki data yang terintegrasi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif