Soloraya
Minggu, 17 November 2013 - 22:45 WIB

KEMACETAN SOLO : Fly Over Joglo atau Underpass Gilingan?

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan simpang Joglo, Kadipiro Banjarsari Solo (Burhan A/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Solo kian macet. Salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di kawasan Joglo bisa ditempuh dnegan membangun fly over Joglo maupun underpass Gilingan. Mana dulu yang dibangun?

Solusi kemacetan di simpang Joglo, Kadipiro, Banjarsari tak kunjung ada titik temu. Sementara, rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan tersebut sudah buntu.

Advertisement

Hal itu diakui Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalin Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, M. Usman. Disampaikannya, solusi terbaik mengatasi persoalan macet di kawasan tersebut yakni pembangunan underpass atau fly over di persimpangan sebidang rel Kereta Api (KA).

Selain pembangunan fly over atau underpass di kawasan tersebut, solusi lain yakni merealisasikan pembangunan underpass  di viaduk Gilingan. Disampaikannya, jika renovasi viaduk Gilingan bisa terealisasi, maka persoalan di simpang Joglo bisa diatasi.

Advertisement

Selain pembangunan fly over atau underpass di kawasan tersebut, solusi lain yakni merealisasikan pembangunan underpass  di viaduk Gilingan. Disampaikannya, jika renovasi viaduk Gilingan bisa terealisasi, maka persoalan di simpang Joglo bisa diatasi.

Hal ini dilakukan dengan mengalihkan sebagian arus kendaraan berat yang selama ini menumpuk di simpang Joglo. “Kendaraan berat yang ke Surabaya bisa dilewatkan di Jl. Ahmad Yani, tidak perlu melintasi simpang Joglo,” ungkap dia, Minggu (17/11/2013).

Usman menuturkan pengalihan tersebut diprediksi mampu mengurangi volume kendaraan di simpang Joglo sebanyak 25%. Dijelaskannya, dibanding pembangunan underpass dan fly over di simpang Joglo, realisasi underpass viaduk Gilingan lebih memungkinkan.

Advertisement

 

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Agus Djoko Witiarso, menyampaikan persoalan kemacetan di simpang Joglo butuh solusi secepatnya. “Sebenarnya sangat prioritas penyelesaian macet simpang Joglo. Kalau bicara DED sudah pernah disusun,” katanya.

 

Advertisement

Hanya, diakuinya hingga kini belum ada pemihakan dari APBD guna solusi tersebut. Hal ini lantaran penyelesaian macet simpang Joglo dengan membangun fly over diperkirakan menyedot 30% duit APBD. ” Dari sisi konstruksi dan pembebasan lahan anggaran yang dibutuhkan sangat besar. Sementara, masih banyak program di pemkot yang harus diselesaikan,” katanya.

 

Agus menjelaskan hingga kini pihaknya masih menunggu kepastian dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) ihwal pembangunan tersebut. “Harapannya, itu bisa dibiayai pusat dan provinsi. Mudah-mudahan dengan adanya jalan tol ini juga bisa mengurangi kemacetan di sana,” harapnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif