Soloraya
Selasa, 2 April 2024 - 17:31 WIB

Solo Masa Depan Harus Hasil Perasan Ide Masyarakat dan Pemimpinnya

Kurniawan  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Ketua FPKS Sugeng Riyanto, memberikan keterangan pers seusai bertemu dengan politikus PKS Solo di Loji Gandrung Solo, Rabu (14/9/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong berbagai elemen masyarakat Kota Solo menguji para kandidat Cawali-Cawawali 2024. Teknisnya dengan mengundang para calon itu dan berdiskusi tengan persoalan-persoalan yang ada.

Hal itu penting untuk melihat kompetensi para Cawali-Cawawali Solo. “Paksa para calon untuk setuju dengan agenda yang disusun masyarakat. Bisa kampus, LSM, siapa pun. Masyarakat kritis yang punya ide, gagasan, pengalaman, suguhkan itu,” ujar politikus PKS Solo, Sugeng Riyanto, Senin (1/4/2024) sore.

Advertisement

Dia mencontohkan strategisnya posisi kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dengan banyaknya fakultas yang ada. “Di UNS misalnya, kalau setiap fakultas punya satu ide, lalu para calon diundang di masing-masing fakultas bicara satu ide milik fakultas itu. Bagaimana perspektif para calon itu,” urai dia.

Sugeng mencontohkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bisa mengajak diskusi para calon tentang pendidikan di Solo. Dalam diskusi itu para calon disodori berbagai persoalan di bidang pendidikan dan dimintai solusinya. Tak hanya itu ide atau gagasan dari para calon juga harus dikritisi.

“Nanti apa yang disampaikan para kandidat, tugas akademisi di FKIP untuk mengupas habis, istilahnya. Jadi dikritisi habis-habisan, bahwa tidak begitu, tapi begini. Konsep yang dihasilkan masyarakat untuk dititipkan kepada siapa pun Wali Kota ke depan. Lalu Fakultas Pertanian, fakultas lain,” kata dia.

Advertisement

Sugeng menilai hal itu penting untuk memastikan pembangunan kota dilakukan melibatkan segenap elemen masyarakat. Dengan begitu pembangunan yang dilakukan bisa sesuai dengan kebutuhan kota dan masyarakat. Jangan sampai pengelolaan sebuah kota dilakukan satu orang atau segelintir orang saja.

“Nah, biar kan kami partai-partai politik membangun dan menyusun takdir kami, dan pada saat yang sama masyarakat menyuguhkan konsep-konsep hebat, lalu dititipkan kepada pemimpin Solo. Sehingga Solo ke depan adalah hasil perasan ide, gagasan masyarakat dan kepemimpinan Wali Kota terpilih,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif